jatimnow.com - Kepala Humas RSU dr. Soetomo Surabaya Pesta Parulian Maurid Edwar mengklarifikasi adanya kabar penumpukan pasien Covid-19 di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Menurutnya, adanya antrean karena pasien yang masuk rumah sakit tersebut membutuhkan waktu untuk proses pemindahan pasien sebelum dimasukkan ke dalam ruang perawatan.
"Informasi IGD tercampur (antara pasien Covid-19 dan non Covid-19) itu tidak benar. Hanya memang untuk memastikan harus dilakukan tes dulu. Misalnya tes cepat antigen (bagi pasien terindikasi Covid-19 atau tidak) saja butuh waktu 30-45 menit," kata Pesta dikonfirmasi Minggu (3/1/2021).
Mengingat masih dalam suasana pandemi Covid-19, Pesta memastikan protokol kesehatan di rumah sakit tersebut dijalankan secara ketat. Misalnya, perawat maupun dokter yang melakukan pemeriksaan harus menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Kemudian, ia mengatakan, apabila ada pasien dengan gejala kritis maka harus dibantu peralatan. Khusus pasien yang telah dinyatakan terpapar Covid-19, kata dia, harus diantar ke kamar isolasi menggunakan mobil ambulance khusus dengan supir yang juga menggunakan hazmat.
Terkait adanya kabar puluhan tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 di RSU dr. Soetomo, Pesta enggan menanggapinya.
"Soal nakes (tenaga kesehatan) terinfeksi boleh-boleh saja. Hanya harus ditelaah apakah terpapar di rumah sakit, di rumah atau di jalan sehingga upaya kami setiap hari melakukan tracing," ujarnya.
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id