REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Korban kasus virus Corona (Covid-19) di Kota Depok masih terus bertambah cukup banyak. Dilaporkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kota Depok, Jumat (1/1) terjadi penambahan pasien positif Covid-19 yakni 282 orang.
Dengan penambahan 282 orang positif Covid-19, jadi total pasien positif Covid-19 sudah mencapai 17. 576 orang. Adapun korban meninggal dunia bertambah lima orang. Total yang meninggal dunia menjadi 424 orang atau 2,41 persen.
Untuk pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 113 orang. Total pasien Covid-19 yang sembuh menjadi 13.630 orang atau 77,55 persen dari total kasus konfirmasi positif.
Sedangkan kasus konfirmasi aktif sebanyak 3.522 orang atau 20,04 persen. Untuk suspek aktif sebanyak 643 orang atau 5,21 persen dan kontak erat aktif sebanyak 2.579 orang atau 10,90 persen.
Lonjakan penyebaran Covid-19 terus meningkat sehingga Kota Depok masih dalam status zona merah. Untuk menekan penyebaran Covid-19, aparat gabungan polisi, TNI dan Satpol PP Kota Depok yang tergabung dalam Tim Pemburu Covid-19 akan melakukan razia lokasi-lokasi yang ada kerumunan orang.
"Ada beberapa faktor yang menyebabkan kasus positif terus molonjak signifikan yakni pergerakan orang yang cukup tinggi, aktifitas sosial ekonomi tinggi dan yang utama abai prokes," ujar Juru Bicara GTPPC Kota Depok, Dadang Wihana di Balai Kota Depok, Jumat (1/1).
Menurut Dadang, adapun klaster penyumbang kasus positif terbanyak di Kota Depok adalah klaster rumah tangga atau keluarga. "Klaster yang paling dominan adalah klaster keluarga, seusai tempat kerja. Ada juga beberapa klaster liburan dari kunjungan ke beberapa daerah," terangnya.
Dadang menuturkan untuk mendisiplinkan warga agar taat prokes terutama untuk tidak berkerumun, pihaknya akan melakukan pembubaran. "Jika tetap tak patuh akan disemprot. Jadi mohon maaf jika nanti kita lakukan penyemprotan disinfektan pada kerumunan yang tidak mematuhi aturan. Hal ini dilakukan untuk kebaikan bersama, mencegah penyebaran Covid-19," pungkasnya.