Sabtu 02 Jan 2021 03:38 WIB

Modus Operandi Penyalahgunaan Narkoba Berubah Selama Pandemi

Transaksi narkoba banyak dilakukan di dalam rumah, apartemen dan hotel.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kompol Audie S Latuheru
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Kapolres Metro Jakarta Barat Kompol Audie S Latuheru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat Kompol Ronaldo Maradona Siregar menyebut modus operandi penyalahgunaan narkoba di wilayahnya berubah saat pandemi Covid-19. Jika dahulu transaksi narkoba banyak dilakukan di tempat hiburan malam, kini banyak ditemukan pemakaiannya di dalam rumah, apartemen maupun hotel.

"Menurut hasil pengungkapan kami itu tidak lagi di tempat hiburan, tapi banyak yang melakukan aktivitas (penyalahgunaan narkoba) di apartemen, hotel, sifatnya 'home session'," ujar Ronaldo.

Sementara, Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Audie S Latuheru menyatakan terungkapnya modus operandi tersebut berkat laporan dari masyarakat. "Para pengguna narkoba itu ketika tempat hiburan ditutup, mereka hanya berpindah tempat menggunakannya, ya. Maka yang paling membantu tugas kita adalah masyarakat," ujar Audie.

Audie mengatakan angka pengungkapan kasus narkoba tinggi juga berkat karena kinerja para anggota Satuan Reserse Narkoba Polres Jakbar dibarengi partisipasi masyarakat.

Polres Metro Jakarta Barat mengungkap 557 kasus penyalahgunaan narkoba sepanjang tahun 2020 dengan barang bukti terbanyak 664,5 kilogram ganja dan 52 kilogram sabu.

Selain itu, barang bukti yang disita selama pengungkapan kasus narkoba pada 2020 meliputi ekstasi sebanyak 12.317 butir, obat-obatan golongan IV sebanyak 5.431 butir, tembakau gorila 11.539 gram dan obat-obatan berbahaya 48.048 butir.

"Jumlah tersangka yang diamankan 735 orang, 699 laki-laki, 36 perempuan, produsen enam orang, pengedar 689 orang dan pengguna 40 orang. Jumlah rata-rata tersangka per harinya 1-2 orang" kata dia.

Jumlah tersebut, kata Audie, dari hasil pengungkapan kasus menonjol di antaranya kasus ladang ganja di Mandailing Natal, Sumatera Utara, sebanyak tiga kali dengan jumlah barang bukti di atas 100 kilogram, kasus terbanyak dalam operasi Nila Jaya 2020 serta ungkap "public figure" sebanyak lima kasus dengan inisial RI, VS, LL, VA dan SS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement