Sabtu 02 Jan 2021 05:25 WIB

Mahfud tak Sabar Ingin Kembali ke Jalan

Berita tentang sakitnya Mahfud sempat membuat viral di media sosial warga Kota Bogor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Pak Mahfud (kiri) yang terkenal karena menjadi ikon petugas pengatur lalu lintas di Kota Bogor yang ikonik.
Foto: Shabrina Zakaria
Pak Mahfud (kiri) yang terkenal karena menjadi ikon petugas pengatur lalu lintas di Kota Bogor yang ikonik.

REPUBLIKA.CO.ID, Mengenakan kaos polo berwarna kuning, Mahfud (48 tahun) membantu istrinya, Ayati (42 tahun) menata dagangan di warung kecil depan rumahnya, di Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Warung yang menjual kopi, mie instan, kerupuk, dan berbagai kudapan gorengan itu baru dibuka sejak dua hari yang lalu.

Sebelumnya, selama hampir tiga bulan lamanya, warung yang biasanya dikelola Ayati tutup seiring dengan kondisi Mahfud yang tengah sakit. Sekitar tiga bulan yang lalu, sukarelawan lalu lintas yang terkenal di Kota Bogor ini hanya bisa terbaring lemah di tempat tidurnya karena terserang penyakit lambung.

Berita tentang sakitnya Mahfud sempat membuat viral di media sosial warga Kota Bogor dan sekitarnya. Mereka bersimpati dan mendoakan agar Mahfud lekas sembuh. Tak ketinggalan Wali Kota Bogor, Bima Arya pun bahkan sempat menjenguknya.

Bima Arya mengaku memiliki kesan melekat dari ketulusan dan keikhlasan Mahfud mengatur lalu lintas di Kota Bogor. Sejak sebelum Sistem Satu Arah (SSA) di seputaran Istana dan Kebun Raya diterapkan, di mana Mahfud masih mengatur jalan di dekat Hotel Salak. Hingga saat SSA diterapkan dan Mahfud berpindah ke Jalan Sancang.

“Kang Mahfud tiba-tiba menghilang saya sempat berfikir ketika SSA ini berlaku beliau tidak ada lagi tempat bertugas, karena biasanya di simpang Hotel Salak itu. Rupanya dia mengirimkan surat kepada saya mengabarkan sudah pindah lokasi di Jalan Sancang. Suratnya masih saya simpan sampai sekarang,” tutur Bima Arya beberapa waktu lalu.

Atas ketulusannya dalam bertugas, Bima memberikan Mahfud sebuah hadiah penghargaan dari Pemkot Bogor serta diberangkatkan umrah ke tanah suci. “Beliau senang banget dan makin bersemangat bertugas,” kata Bima Arya.

Saat dikunjungi Republika pada Selasa (29/12), Mahfud sudah terlihat sehat. Dia tampak semangat membantu istrinya di warung. Senyum sumringah tersungging dari bibirnya. Senyum khasnya yang membuat Mahfud dikenal oleh warga Kota Bogor sejak 1995. Tak hanya itu, Mahfud dikenal juga karena mengatur lalu lintas dengan gayanya yang unik.

Mahfud mengaku, di tengah kondisinya yang kian membaik ini, dia sudah merasa tidak betah untuk hanya berdiam diri. Untuk itu, dia membantu sang istri membuka warungnya. Apalagi, saat ini nafsu makan Mahfud sudah mulai kembali.

“Saya lagi enak-enaknya makan nih sekarang. Pengen makan enak, dibeliin. Pengen makan buah, dibeliin. Kalau dibayangkan sama pengakit kemarin mah, Masya Allah,” ujar Mahfud.

Saat ini, dibantu istrinya, Mahfud berobat jalan di rumah, dan kerap mendapat obat-obatan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor yang dibiayai Pemkot Bogor. Padahal, saat itu dirinya tidak memiliki biaya sama sekali untuk pengobatan. Bahkan untuk biaya hidup istri dan anak-anaknya di rumah.

“Ternyata, Alhamdulillah, perjalanannya di baliknya banyak bantuan. Ada dari pemerintah, ada dari tim KitaBisa,” kata dia.

Setelah merasa membaik saat ini, Mahfud berencana untuk kembali ke jalan. Tidak untuk langsung bekerja menjadi pengatur lalu lintas, tapi hanya untuk melepas rindu dengan kawan-kawan di sekitar tempatnya mengatur jalan.

“Jujur saya mau kembali ke jalan lagi, nekat Senin nanti mau ke jalan. Kangen sama muka orang-orangnya. Tapi masih gemetar kalau kebanyakan gerak,” kata Mahfud sambil mengusap-usap dadanya.

Sang istri, Ayati yang bertemu dengan Mahfud sekitar tahun 1996 ini menceritakan, Mahfud memang orang yang tidak bisa diam. Sambil menunjuk-nunjuk bagian halaman rumahnya, Ayati mengatakan Mahfud kerap membersihkan area sekitar rumah ketika sedang tidak sibuk.

Naon wae (apa saja) dipegang, nyapu lah, bersih-bersih,” kata Ayati sambil tertawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement