Jumat 01 Jan 2021 05:43 WIB

BMKG:  Waspada Hujan Lebat Saat Pergantian Tahun

19 Provinsi di Indonesia berpotensi akan mengalami hujan lebat di awal tahun 2021.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Sejumlah warga berada di kawasan pantai yang di selimuti mendung hitam. Hujan lebat di awal tahun 2021, diprediksi akan melanda 19 provinsi di Tanah Air.
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Sejumlah warga berada di kawasan pantai yang di selimuti mendung hitam. Hujan lebat di awal tahun 2021, diprediksi akan melanda 19 provinsi di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan prakiraan cuaca yang menyatakan bahwa 19 Provinsi di Indonesia berpotensi akan mengalami hujan lebat di awal tahun 2021 yakni pada Jumat (1/1) dan Sabtu (2/1).

"Provinsi ini meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (31/12).

Kemudian, dia melanjutkan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Papua. Selanjutnya, khusus wilayah DKI Jakarta, BMKG juga merilis prakiraan cuaca yang menunjukan adanya potensi hujan lebat pada malam pergantian tahun baru 2021 yakni pada Kamis (31/12).

Dia mengutip prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan, bahwa potensi cuaca yang sama juga dapat meluas ke wilayah kota penyangga Ibu Kota seperti Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi.

Adapun rincian wilayah yang dapat mengalami hujan lebat tersebut meliputi wilayah Menteng dan Tanah Abang di Jakarta Pusat, Kebon Jeruk dan Kembangan di Jakarta Barat, Tangerang, Cibodas, Karawaci, Pinang dan Karang Tengah di Kota Tangerang dan Tigaraksa, Curug, Cikupa, Panongan, Kelapa Dua dan sekitarnya di Kabupaten Tangerang.

"Kemudian untuk perluasannya meliputi wilayah Pulogadung, Jatinegara, Cakung, Matraman, Kramat Jati, Duren Sawit dan Makasar di Jakarta Timur, Kelapa Gading di Jakarta Utara dan Tebet, Setiabudi, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Kebayoran Lama, Cilandak, Kebayoran Baru, Pancoran, Pesanggrahan di Jakarta Selatan," ujarnya.

Selanjutnya wilayah Pondok Gede di Bekasi dan Serpong, Serpong Utara, Pondok Aren, Ciputat, Ciputat Timur dan sekitarnya di Tangerang Selatan. Melihat adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah tersebut, pihaknya memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada dalam menghadapi potensi cuaca yang dapat memicu terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.

Selain itu, dalam rangka memutus mata rantai penularan COVID-19 di Tanah Air, BNPB juga mengajak seluruh komponen agar tetap berada di rumah dan tidak melakukan aktivitas di luar. Selain itu, selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker dan menjaga jarak menghindari kerumunan.

Berikutnya, BNPB juga meminta kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah agar mengambil upaya yang dianggap perlu untuk pengurangan risiko bencana alam maupun non alam pada pergantian tahun baru 2021, sebagaimana arahan Kepala BNPB Doni Monardo beberapa waktu lalu.

“Ini adalah sebuah strategi yang tepat, ketika Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah dan juga segenap komponen masyarakat lainnya ikut mendukung peningkatan disiplin dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, kita bisa menurunkan jumlah kasus aktif dengan jumlah yang cukup signifikan," kata Doni. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement