Kamis 31 Dec 2020 14:45 WIB

Kemendikbud: Infrastruktur Internet, Kendala Utama PJJ 

Infrastruktur internet diharapkan jadi prioritas pembangunan di daerah.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Friska Yolandha
Pelaksana tugas (plt) Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Muhammad Hasan Chabibie, mengatakan infrastruktur menjadi salah satu kendala paling besar dari pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Jaringan internet di seluruh Indonesia tidak memiliki kekuatan yang sama.
Foto: Prayogi/Republika
Pelaksana tugas (plt) Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Muhammad Hasan Chabibie, mengatakan infrastruktur menjadi salah satu kendala paling besar dari pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Jaringan internet di seluruh Indonesia tidak memiliki kekuatan yang sama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (plt) Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Muhammad Hasan Chabibie, mengatakan infrastruktur menjadi salah satu kendala paling besar dari pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Jaringan internet di seluruh Indonesia tidak memiliki kekuatan yang sama.

Ia menjelaskan, Kemendikbud terdampak sangat besar dari tidak lengkapnya infrastruktur ini khususnya selama pelaksanaan PJJ. Oleh karena itu, ke depannya ia berharap infrastruktur internet di seluruh Indonesia bisa dijadikan prioritas dalam pembangunan di daerah.

"Kami sudah sampaikan ke Kemendagri dan Kominfo, supaya pada tahun 2021 ada prioritas khusus untuk mempercepat infrastruktur informasi yang ada di Indonesia," kata dalam Webinar Nasional ISNU DKI dengan tema Refleksi Akhir Tahun di Masa Pandemi, Kamis (31/12).

Kendala lainnya adalah kecakapan guru untuk mendesain pelaksanaan PJJ. Hasan menyebut, selama ini guru tidak dilatih dan dididik untuk mendesain PJJ yang dilakukan 100 persen secara daring. Hal inilah yang menyebabkan PJJ hingga saat ini masih mendapatkan berbagai kritik.

Selama ini guru terbiasa mengajar di dalam kelas dengan bantuan alat peraga atau buku-buku teks yang kemudian disampaikan kepada siswa. "Ini yang kemudian menjadi salah satu hal yang harus kita selesaikan. Literasi digital, kemampuan untuk mengelola pembelajaran online berbasis media, ini menjadi puzzle yang harus kita selesaikan sama-sama," kata Hasan menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement