Rabu 30 Dec 2020 20:47 WIB

Komitmen BUMN Sediakan Ragam Jenis Vaksin Covid-19

Novavax dan AstraZeneca berkomitmen memberikan masing-masing 50 juta dosis vaksin

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyambut baik kesepakatan holding BUMN farmasi dengan produsen vaksin, Novavax dan AstraZeneca. (ilustrasi)
Foto: EPA
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyambut baik kesepakatan holding BUMN farmasi dengan produsen vaksin, Novavax dan AstraZeneca. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyambut baik kesepakatan holding BUMN farmasi dengan produsen vaksin, Novavax dan AstraZeneca, yang berkomitmen memberikan masing-masing 50 juta dosis vaksin kepada Indonesia.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan Kementerian BUMN sejak awal pandemi secara konsisten berkomitmen mendukung upaya pemulihan kesehatan dengan mengggerakan BUMN untuk bersinergi dengan kementerian dan lembaga terkait.

Baca Juga

"Hari ini kita bersyukur dan menyambut baik kesepakatan Novavax dengan Indo Farma, lalu Bio Farma dengan AstraZeneca yang merupakan tonggak penting untuk mengamankan ketersediaan dan keragaman akses vaksin di Indonesia," ujar Pahala dalam jumpa pers virtual mengenai perkembangan vaksin Covid-19 pada Rabu (30/12).

Pahala menilai penandatanganan ini menunjukan industri farmasi, pemerintah, dan lembaga Internasional, telah bahu-membahu dan bergerak cepat dengan prinsip kehati-hatian dalam menghadirkan vaksin yang menjadi harapan untuk mengakhiri pandemi.

Pahala menyampaikan Kementerian BUMN juga terus bersinergi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri sehingga nantinya bisa melakukan standarisasi manajemen klinis dan tempat tidur di rumah sakit milik BUMN maupun rumah sakit lainnya.

"Menteri Erick bersama Wamen dan Menlu terlibat langsung membuka akses dalam memastikan komitmen perusahaan farmasi untuk menyediakan vaksin yang bukan hanya cukup jumlahnya tapi juga beragam," ucap Pahala.

Pahala juga mengapresiasi pemberian sertifikasi cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dari BPOM kepada Bio Farma. Pahala menilai pemberian sertifikasi CPOB merupakan pengakuan terhadap kesiapan, komitmen, dan kemampuan Bio Farma untuk memproduksi vaksin covid-19.

"Kami berharap kerja sama yang dilakukan Kementerian BUMN dengan seluruh BUMN bisa memberikan harapan baru karena adanya vaksin merupakan awal dari harapan untuk menyongsong 2021 yang lebih baik," kata Pahala menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement