Tak hanya memenuhi kebutuhan warga Kampung Sawah, KBA Lengkong Kulon juga turut bekontribusi dalam pendidikan selama pandemi. Program yang terus dijalankan selama pandemi yakni eco edukasi di Kebun Sabilulungan (gotongroyong-red) dan Peternakan Lele Saung Katar.
Kegiatan eco edukasi dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Ketua KBA Lengkong Kulon, Akif Zulkifli mengungkapkan, eco edukasi menjadi alternatif pembelajaran para siswa Paud, KB dan TK dengan melihat secara langsung budidaya pertanian serta peternakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Selama pandemi ini kami masih memberikan program eco edukasi, melatih anak-anak (Paud, KB, TK) untuk mengenal pertanian dan berternak yang tentunya tetap dengan protokol kesehatan," ungkap Akif.
Eco edukasi yang diberikan yakni bercocok tanam sayuran seperti kangkung dan beternak ikan lele. Sebagian besar para siswa memgaku gembira setelah mengikuti program eco edukasi.
Dewi Setiati, salah satu pengajar dari Kelompok Bermain/TK Denafia Islamic School mengungkapkan eco edukasi memberikan wawasan yang luas kepada para muridnya. Kejenuhan belajar dari rumah selama pandemi terbayarkan dengan kegiatan eco edukasi.
"Anak-anak dapat edukasinya banyak, selain dapat wawasan baru, juga mendapat pengetahuan bagaimana menanam pohon, memetik dan juga melatih motorik halus dan motorik kasar," tutur Dewi.
KBA Lengkong Kulon berawal pada medio 2017. Mulanya warga Kampung Sawah mulai melakukan gerakan kemasyarakatan secara lebih terorganisasi. Struktur kepengurusan KBA Lengkong Kulon pun dibentuk dan berbagai kegiatan yang mencakup empat pilar rutin dijalankan.
Untuk mencapai kemandirian, KBA Lengkong Kulon menjalankan empat pilar secara terintegrasi, yakni pilar lingkungan memanfaatkan lahan wakaf makam seluas 300 meter untuk berkebun. Hasil kebun bernama Sabilulungan itu pun kemudian dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan pilar-pilar lainnya.