REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Tri Rismaharini pada masa awal kepemimpinannya di Kementerian Sosial langsung menunjukkan gaya kerjanya yang blusukan. Seperti yang dilakukannya pada hari ini, Rabu (30/12), di kolong tol Gedong Panjang, Pluit, Jakarta Utara. Kegiatan blusukan Risma itu menuai respons dari sejumlah pihak, termasuk DPRD DKI Jakarta.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengungkapkan, kegiatan blusukan yang dilakukan oleh Risma adalah suatu hal yang logis karena merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi (tupoksi)-nya sebagai Menteri Sosial. Oleh sebab itu, tidak berlebihan jika kegiatan blusukan semacam itu dilakukan.
"Memang Bu Risma tupoksinya di situ, ya namanya Mensos," ujar Prasetio kepada wartawan, Rabu (30/12).
Anggota dewan dari Partai PDI Perjuangan itu justru mengapresiasi aktivitas Risma terjun langsung untuk melihat permasalahan yang sebenarnya terjadi pada masyarakat bawah di kolong tol. Hingga akhirnya diketahui rencananya akan memindahkan mereka ke tempat yang lebih layak di rumah susun.
Sikap itu, kata Prasetio, dinilai menjadi hal yang memang perlu dilakukan oleh Risma. Tidak hanya di Jakarta, tetapi di seluruh Indonesia. "Kami mengapresiasi ya. Bu Risma sebagai menteri yang baru melihat situasi di republik, bukan di Jakarta aja, kebetulan Kemensos di Jakarta. Dia jalan dari rumah dinas sampai ke kantor dia melihat di jembatan kolong kok banyak sekali masyarakat yang masih tinggal di situ," ujarnya.
Prasetio juga mengungkapkan, gaya kerja Risma memang dikenal blusukan, seperti yang biasa terlihat saat menjadi Wali Kota Surabaya. Menurutnya, Risma terbiasa langsung bertindak saat melihat keadaan dan situasi yang perlu dibenahi, termasuk mendapati kondisi kehidupan masyarakat yang tidak layak di bawah kolong tol.
"Kalau dia sebagai menteri diam saja, ya salah dong. Jadi, artinya melihat Bu Risma karakter kerjanya nih, ngeliat apa yang nggak enak apalagi di bidangnya, dia pasti akan turun tanpa dikomando," tutur dia.
Saat disinggung sosok Risma yang digadang-gadang akan masuk dalam kontestasi pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2022, Prasetio mengungkapkan, hal itu sah saja. "Kita nggak tahu lah. Saya enggak ngerti kalau permasalahan itu. Kan Bu Risma bernaung di dalam parpol PDI Perjuangan ya, Pak Anies saya enggak tahu dari partai mana, ya silakan saja warga negara republik ini siapapun dia ya, sah-sah saja," ujarnya.