REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, upaya pengendalian penyebaran Covid-19 perlu dilakukan dengan menyeimbangkan perputaran roda perekonomian dan mendisiplinkan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Ini mengingat, pandemi Covid-19 telah berdampak kepada semua aspek kehidupan, baik itu aspek ekonomi maupun kesehatan.
"Prinsipnya memang dalam menangani kondisi pandemi yang sudah hampir setahun ini, kita dari Pemkot Surabaya harus betul-betul cermat mem-balancing antara bagaimana kita menangani kesehatan juga menangani ekonominya," kata Whisnu di Surabaya, Rabu (30/12).
Whisnu mengatakan, apabila Pemkot Surabaya hanya fokus menangani kesehatan, maka hal ini dapat berdampak besar pada kondisi ekonomi masyarakat di bawah. Sementara jika penanganannya hanya difokuskan pada ekonomi, maka kasus Covid-19 akan semakin tidak terkendali.
"Jadi harus balancing kita mengatur itu. Berpikir masalah ekonomi memang ini Alhamdulillah sudah banyak kreativitas-kreativitas dari masyarakat Surabaya bagaimana memulai usaha dengan kondisi pandemi saat ini," ujarnya.
Whisnu mengeklaim, saat ini kondisi ekonomi masyarakat Surabaya terus membaik. Kondisi seperti ini diharapkan dapat terus berjalan. Apalagi, kata dia, selama ini Pemkot Surabaya terus memberikan stimulus melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Baik itu dari sisi pemasaran maupun kegiatan di lingkup Pemkot Surabaya yang melibatkan mereka.
"Jadi kita bisa sebetulnya bangkit dalam kondisi pandemi seperti ini. Jadi jangan pernah putus asa, Pemkot Surabaya akan selalu hadir di sana untuk membantu masyarakat," kata Whisnu.