Selasa 29 Dec 2020 21:21 WIB

Pemkot Surabaya Intensifkan Filterisasi di Perbatasan

Koordinasi dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.
Foto: Dok Pemkot Surabaya
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama instansi terkait menggelar rapat koordinasi terkait persiapan pengamanan malam ptahun baru 2021 dan pascalibur panjang. Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengatakan, koordinasi dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya.

“Sudah kita siapkan semua dari teman-teman jajaran TNI dan Polri juga siap membantu kita. Nantinya akan ada filterisasi di delapan titik batas kota. Kita juga siapkan 10 tempat swab hunter,” kata Whisnu di Surabaya, Selasa (29/12)

Dia menjelaskan, delapan titik pos pengawasan itu tersebar di beberapa wilayah perbatasan Kota Surabaya. Yakni, Pakal, Terminal Benowo, Wiyung, Lakarsantri, Karang Pilang, Bundaran Waru (Cito), Gunung Anyar (Merr), dan Jembatan Suramadu.

Whisnu melanjutkan, filterisasi di pos perbatasan pintu masuk Kota Surabaya pada 31 Desember 2020 akan dimulai sejak pukul 17.00 WIB. Nantinya warga luar kota yang tidak ada kepentingan mendesak, diimbau untuk tidak masuk ke Surabaya.

“Pada tanggal 31 Desember 2020 nanti, seluruh aktivitas kegiatan di Surabaya juga harus selesai pukul 8 malam,” ujarnya.

Untuk mengintensifkan pengawasan saat malam tahun baru, kata Whisnu, jajaran di 31 kecamatan Surabaya bersama instansi terkait juga bakal menggelar razia serentak. Sasarannya adalah seluruh tempat yang masih melakukan aktivitas kegiatan di atas pukul 20.00 WIB.

“Jadi seluruh kecamatan dan kelurahan juga kita libatkan untuk merazia tempat-tempat yang masih melakukan kegiatan itu selesai jam 8 malam,” ujarnya.

Tak hanya itu, lanjut Whisnu, untuk mencegah terjadinya penularan, Pemkot Surabaya juga menyiapkan 10 titik lokasi swab hunter. Bagi warga yang akan keluar masuk ke Kota Surabaya dan dinilai perlu dilakukan swab, maka akan diarahkan ke lokasi itu.

“Kalau memang harus diswab itu kita siapkan di 10 titik swab hunter. Jadi tidak semua yang masuk (Kota Surabaya) itu diswab. Jadi cuma filterisasi bagi yang diperbolehkan keluar masuk Surabaya,” kata dia.

Selain itu, pemantauan juga bakal dilakukan kepada para penghuni hotel di Surabaya. Pihaknya pun mengaku telah berkoordinasi dengan pengelola atau pemilik hotel agar melaporkan hasil swab para penghuninya. 

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhonny Edison Isir mengimbau warga Kota Surabaya agar tidak menggelar pesta malam tahun baru. Bagi mereka yang inggin menggelar kegiatan, diimbau untuk melaksanakannya di rumah saja. Hal inj juga diakuinya sejalan dengan maklumat dari Kapolri.

“Warga dalam menyambut tahun baru, monggo (silahkan) dilaksanakan sederhana di rumah masing-masing, tidak perlu berkerumun, tidak perlu arak-arakan, tidak perlu yang kemudian menimbulkan potensi untuk kerumunan, karena kita masih dalam masa pandemi Covid 19," kata Isir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement