Selasa 29 Dec 2020 19:22 WIB

Tren Curanmor Tinggi di Malang, Warga Diimbau Lebih Waspada

Aparat kepolisian telah menerima 370 laporan kasus curanmor.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Curanmor
Foto: Antara
Curanmor

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tren kasus pencurian motor (curanmor) di Kota Malang sepanjang 2020 cukup tinggi. Tercatat, aparat kepolisian telah menerima 370 laporan kasus curanmor dengan pengungkapan sebanyak 48 kasus. 

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata menyatakan, tren kasus curanmor di Kota Malang sebenarnya sempat menurun pada Maret sampai Agustus 2020. "Tapi mulai September 2020 hingga Desember terjadi lonjakan kasus curanmor yang sangat tinggi," kata Leonardus kepada wartawan di Mapolresta Malang Kota (Makota), Selasa (29/12).

Lonjakan kasus curanmor di Kota Malang menjadi prioritas tersendiri bagi Polresta Makota. Leonardus mengaku sudah melaksanakan analisa dan evaluasi (anev) bersama jajarannya. Aparat sepakat menjadikan curanmor sebagai prioritas penuntasan kasus pada tahun berikutnya. 

Dengan adanya tren kenaikan ini, Leonardus mengimbau warga lebih meningkatkan kewaspadaannya. Masyarakat harus memastikan telah mengunci kendaraan dengan baik. Lalu memarkir motor di tempat yang mudah dipantau atau lokasi penitipan terpercaya.

 

"Dan dari hasil anev tadi, kasus banyak terjadi di perumahan, ada juga di perkantoran," jelasnya.

Di kesempatan itu, Polresta Makota juga mengungkapkan, laporan kriminalitas di wilayahnya mencapai 1.251 kasus sepanjang 2020. Dari jumlah tersebut, 678 kasus berhasil diselesaikan.

Selanjutnya, Leo juga melaporkan, adanya kenaikan gangguan kamtibmas pada 2020. Kenaikannya sekitar 228 kasus atau setara dengan 22 persen. Hal serupa juga terjadi pada aspek pengungkapan kasusnya dengan kenaikan 84 kasus atau 14,14 persen.

Pada 2020, Polresta Makota dan jajaran polsek juga telah berhasil menyelesaikan 273 kasus narkoba. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya dengan total 289 kasus. "Dan tersangka pada 2019 sebanyak 324 dan 2020 314 orang," kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement