REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi tak berarti khitanan massal terhenti. Hanya saja, kini sunatan massal harus menerapkan protokol kesehatan seperti halnya kegiatan lainnya.
Seperti yang diterapkan Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa (YBKB) saat menggelar khitanan massal untuk yatim dhuafa. Khitanan Massal YBKB 2020 buah kerja sama dengan PT Transportasi Jakarta dan PT Bina Artha Semesta ini bahkan menerapkan rapid test terlebih dahulu bagi adik-adik peserta sunatan.
"Di tengah kondisi pandemi, YBKB tetap berupaya melaksanakan kegiatan khitanan massal tahun ini dengan menjalankan protokol kesehatan," kata Ketua Umum Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa Putra Aditya.
Kegiatan khitanan massal yang berlangsung di kantor sekretariat YBKB, Pasar Rebo, Jakarta Timur, ini dilaksanakan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Menurut Putra, para peserta wajib mengenakan masker medis, dicek kembali kondisi kesehatannya, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan, serta dibagi menjadi beberapa sesi untuk menghindari kerumunan.
Sebanyak 50 adik yatim dhuafa peserta dikhitan dengan menggunakan metode laser (electrical cauter) oleh 4 dokter dan dibantu 5 tenaga kesehatan yang dilengkapi alat pelindung diri (APD) dalam bertugas. Selain mendapat bantuan khitan, para peserta juga mendapatkan santunan pendidikan, paket sembako, dan pakaian Muslim.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, terutama kepada Transjakarta dan PT. Bina Artha Semesta, para donatur dermawan, serta relawan YBKB, berkat dukungan penuhnya kegiatan positif ini dapat terlaksana dengan baik," ujar Putra.
"Insya Allah, kegiatan yang rutin dilaksanakan YBKB sejak 2017 ini dapat terus diselenggarakan setiap tahunnya dalam rangka menyehatkan generasi penerus bangsa dengan semangat membantu sesama," katanya menambahkan.