Selasa 29 Dec 2020 05:36 WIB

GeNose C19 Berpeluang Digunakan di Area Publik

GeNose C19 merupakan inovasi pendeteksi Covid-19 lewat embusan napas pertama di Indonesia yang dikembangkan oleh tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) - Anadolu Agency

GeNose C19 merupakan inovasi pendeteksi Covid-19 lewat embusan napas pertama di Indonesia yang dikembangkan oleh tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) - Anadolu Agency

Sensitivitas dan cara kerja GeNose C19

Anggota tim peneliti GeNose C19 Dian Kusumapramidya Nurputra mengatakan GeNose C19 telah melalui uji diagnosis di delapan rumah sakit dengan jumlah sampel nasofaring mencapai hampir 2 ribu. Uji diagnosis menunjukkan GeNose memiliki sensitivitas untuk membaca tanda positif Covid-19 hingga 92 persen, kemudian specificity untuk membaca tanda negatif hingga 94 persen.

“Langkah berikutnya kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk memasukkan GeNose ke dalam ekosistem sistem pemeriksaan Covid-19 di Indonesia, tentunya berbasis uji diagnostik tersebut,” kata Dian.

GeNose bekerja dengan cara mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena infeksi Covid-19 melalui embusan napas ke dalam kantong khusus. Menurut Dian, telah ada penelitian di dunia yang mendukung inovasi ini bahwa embusan napas orang yang terinfeksi Covid-19 memiliki kadar VOC spesifik yang cukup tinggi.

Pola dari VOC tersebut kemudian diidentifikasi melalui sensor-sensor yang datanya diolah dengan bantuan Artificial Inteligence (kecerdasan artifisial). Hasil dari GeNose dapat diketahui dalam waktu kurang dari 5 menit dan terhubung dengan aplikasi yang menggunakan sistem cloud computing sehingga hasil diagnosis didapat secara real time.

Dian menuturkan 100 unit GeNose C19 yang ada saat ini telah habis terjual. Mereka berencana memproduksi 5 ribu unit pada Februari 2021.

Harga jual GeNose C19 dibanderol Rp 62 juta per unit, dengan harga kantong khusus sebesar Rp 6.500. Tim peneliti, lanjut dia, juga telah menerima pemesanan alat ini dari sejumlah instansi pemerintahan di dalam negeri, hingga dari perusahaan yang berbasis di Singapura.

“Target kapasitas produksi kami harus ditingkatkan sampai 10 ribu unit per bulan, mudah-mudahan bisa,” tutur dia.

GeNose C19 juga diklaim dapat mendeteksi varian baru dari virus Covid-19 karena sistem datanya yang bisa terus diperbarui karena berbasis kecerdasan artifisial. “Software dari GeNose akan selalu di-update apabila nanti terdeteksi virus Covid-19 varian baru dari pemeriksaan PCR,” ujar Dian.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/deteksi-covid-19-lewat-napas-genose-c19-berpeluang-digunakan-di-area-publik/2091117
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement