Senin 28 Dec 2020 19:14 WIB

Rapid Test Wisatawan di Pangandaran Belum Maksimal

Ketersediaan alat rapid test antigen di Pangandaran masih sangat terbatas.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Christiyaningsih
Pengguna jalan yang melintas di Jalur Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, menjalani rapid test antigen di UPPKB Gentong, Jumat (25/12).
Foto: UPPKB Gentong
Pengguna jalan yang melintas di Jalur Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, menjalani rapid test antigen di UPPKB Gentong, Jumat (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Puluhan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Pangandaran menjalani uji cepat (rapid test) antigen Covid-19 pada akhir pekan lalu. Rapid test antigen Covid-19 itu dilakukan secara acak kepada wisatawan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Pangandaran.

Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Pangandaran Aang Saeful Rahmat mengatakan pihaknya sudah melakukan rapid test antigen kepada wisatawan secara acak sejak Sabtu (26/12). Selama dua hari pelaksanaan, terdapat sekitar 70 wisatawan yang menjalani rapid test.

Baca Juga

"Hasilnya semua negatif," kata dia saat dihubungi Republika, Senin (28/12).

Ia menjelaskan pelaksanaan rapid test antigen itu baru dilakukan di pintu masuk Pantai Pangandaran. Sebab, ketersediaan alat rapid test antigen masih sangat terbatas.

Aang menyebut Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran telah meminta alat rapid test antigen ke Dinas Kesehatan Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar). Namun dari permintaan sebanyak 10 ribu alat, baru direalisasikan sekitar 600 alat.

"Untuk ketersediaan, kita sudah ajukan ke provinsi sekitar 10 ribu. Namun karena di sana mungkin terbatas, kita baru terima 600 alat rapid test sampai hari ini. Kita akan follow up terus," kata dia.

Karenanya, pelaksanaan rapid test antigen baru dilakukan di pintu masuk Pantai Pangandaran. Sementara di objek wisata lainnya, petugas puskesmas melakukan pengetesan menggunakan rapid test antibodi.

Selain karena keterbatasan alat, Aang menyebut kesiapan sumber daya manusia (SDM) di puskesmas menjadi salah satu kendala. Sebab, belum semua petugas puskesmas dapat melakukan pengetesan rapid test antigen.

Setelah dilakukan evaluasi, saat ini Labkesda fokus melakukan pelatihan kepada petugas puskesmas yang terdapat destinasi wisata di wilayahnya. "Hari ini kita latih tujuh puskesmas yang memiliki objek wisata. Harapannya mereka bisa mandiri melakukan rapid test antigen agar besok bisa serentak di semua obyek wisata," kata dia.

Aang menambahkan pelaksaan rapid test itu direspons antusias wisatawan. Menurut dia, tak ada wisatawan yang menolak untuk menjalani rapid test. "Karena memang mereka butuh juga. Apalagi ini gratis. Memang ada yang takut, tapi setelah kita edukasi mereka bersedia," terangnya.

Berdasarkan catatan Rapublika, angka wisatawan yang menjalani rapid test di Kabupaten Pangandaran secara umum masih jauh dari target yang ditentukan. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran menargetkan dalam satu hari setidaknya ada 300-400 wisatawan yang dapat di-rapid test dalam satu hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement