REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil riset Indonesia Indicator (I2) menyebutkan sebanyak 10 media online atau daring aktif memberitakan tentang Covid-19 karena isu tersebut yang paling menarik perhatian media massa dan media sosial sepanjang 2020.
Indonesia Indicator (I2), yang merupakan sebuah perusahaan Intelijen Media dengan menggunakan piranti lunak Artificial Intelligence (AI) atau kecerdsan buatan mencatat, mulai 1 Januari- 15 Desember 2020, jumlah pemberitaan terkait isu Covid-19 mencapai 5.465.266 berita.
"Jumlah yang cukup fantastis jika dibandingkan aktivitas produksi berita media online pada 2019 yang secara keseluruhan berjumlah 10.042.063 berita. Sehingga dapat dikatakan, jumlah berita Covid-19 pada tahun ini mencapai 54 persen produksi berita di Indonesia pada tahun Pilpres 2019," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang kepada media, di Jakarta, Senin (28/12).
Menurut Rustika, Covid-19 juga menjadi pendorong tingginya produksi jumlah berita pada 2020 yang mencapai 20.126.471 berita dari 4.419 media daring Indonesia atau naik dua kali lipat dibandingkan jumlah berita di 2019. "Secara total, isu Covid-19 mengisi 27 persen dari seluruh aktivitas produksi berita di media tahun ini," ungkap Rustika.
Isu-isu yang mengiringi pemberitaan Covid-19 di media, kata dia, dapat dikatakan multidimensi, mulai dari aspek politik, ekonomi, sosial, diplomatik, hingga pertahanan keamanan. "Covid-19 juga menjadi bahasan yang banyak dibahas netizen (warganet) di media sosial di tahun ini," katanya.