Senin 28 Dec 2020 15:13 WIB

Top 5 News: Hidayah Surat Al-Ikhlas, Masjid Dilempar Molotov

Polisi menolak laporan Munarman.

bom molotov
Foto:

5. Tolak Laporan Munarman Polisi tak Bisa Disebut Diskriminatif

JAKARTA -- Pakar hukum dari Universitas Al-Azhar Indonesia Suparji Ahmad menilai bahwa kepolisian tidak bisa dibilang diskriminatif dalam penegakan hukum karena menolak laporan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman. Menurutnya, sangat mungkin ada syarat yang tidak dipenuhi Munarman saat melapor.

 

"Polisi punya dasar hukum dalam menindaklanjuti suatu laporan," kata Suparji Ahmad dalam keterangan, Ahad (27/12).

Suparji Ahmad

Suparji menjelaskan agar laporan kepada polisi ditindaklanjuti perlu memperhatikan tentang dugaan tindak pidana yang dilaporkan. Dia mencontohkan, semisal dugaan tindak pidana pencemaran nama baik maka merupakan delik aduan absolut sehingga harus yang merasa dirugikan yang dapat melaporkan.

Ketua Barisan Kesatria Nusantara Zainal Arifin melaporkan Munarman dengan dugaan penghasutan dan penyebaran berita bohong terkait penembakan enam anggota Laskar FPI di Tol Cikampek. Munarman melaporkan balik Zainal Arifin serta seseorang bernama Muhammad Rofii Mukhlis terkait dugaan pencemaran nama baik.

Baca berita selengkapnya di sini.

BONUS 6. Studi: Vitamin D Bisa Atasi Dampak Covid-19

JAKARTA -- Sebuah laporan mengungkapkan bahwa dampak infeksi virus corona dapat dilawan dengan menggunakan persediaan yang biasa ada di lemari obat, salah satunya vitamin D. Penelitian mengungkapkan, sembilan dari 10 kematian Covid-19 dapat dicegah jika orang-orang memiliki tingkat vitamin D yang cukup.

Dr. Peter Osborne dari Origins Nutrition Center di Sugar Land, Texas, mengatakan kepada FOX 26 di Houston bahwa puluhan penelitian terbaru menunjukkan mengonsumsi vitamin D adalah cara mudah untuk melawan Covid-19. Dokter bisa meminta tes darah untuk memeriksa kadar vitamin Anda secara keseluruhan.

Vitamin D telah digunakan sebagai bagian dari pengobatan Covid-19 di rumah sakit Amerika Serikat.

"Saya pikir itu mungkin salah satu hal paling cerdas yang bisa dilakukan seseorang saat ini," ungkap Osborne, dilansir Fox News, Sabtu (26/12).

Para pakar medis sejauh ini mengatakan bahwa orang dengan vitamin D rendah yang terkena Covid-19 memiliki kecenderungan lebih besar untuk meninggal. Mereka juga punya kecenderungan lebih besar ke arah hiper-inflamasi pada badai sitokin yang menyertai Covid-19 dan memiliki kecederungan lebih besar untuk menggunakan ventilator.

Baca berita selengkapnya di sini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement