Senin 28 Dec 2020 00:22 WIB

Risma Kunjungi Kelompok Disabilitas di Pantura

Risma berkomitmen menangani fonemena banyaknya penyandang disabilitas intelektual.

Rep: Amri Amrullah / Red: Agus Yulianto
Tri Rismaharini
Foto: Republika
Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memulai tugas negara, dengan mengunjungi kelompok penyandang disabilitas di Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, jelang akhir libur panjang, Ahad (27/12). Hal ini dilakukan Risma dalam perjalanan dengan jalur darat menuju Jakarta, usai kembali ke Surabaya untuk memulai kerja barunya sebagai Mensos, Senin (28/12) ini.

Risma dan rombongan menyapa para penyandang disabilitas intelektual yang mendapatkan program pemberdayaan dengan pemberian layanan vokasional. Risma menyatakan, Kementerian Sosial berkomitmen penuh meningkatkan kemandirian para penyandang disabilitas intelektual.

“Mereka harus punya kemandirian dengan perlahan mengurangi ketergantungan kepada orang lain. Saya juga bawa bibit lele, nanti kita liat progresnya. Kalo ini bagus bisa diberdayakan untuk yang lain. Memang berat. Tapi harus dilakukan,” katanya.

Namun bantuan yang dimaksud Risma, bukan sekedar berupa bantuan yang bersifat charity, melainkan yang bisa memastikan aspek keberlanjutan. “Jadi ke sini lalu memberikan bantuan. Bukan begitu. Tapi aspek keberlanjutannya harus diperhatikan,” katanya.

Untuk itu, dia sudah berkomunikasi dengan berbagai pihak. Termasuk dengan Kementerian Kesehatan karena perlu mendapatkan penanganan juga dari aspek medis. 

“Dari Kementerian Kesehatan perlu kami mendapatkan dukungan medis. Nah ini kan tidak di sini saja. Saya juga mengamati di daerah-daerah lain di Indonesia,” katanya.

Risma berkomitmen menangani fonemena banyaknya penyandang disabilitas intelektual sebagaimana terdapat di Desa Krebet, dan kawasan lain di Kabupaten Ponorogo. Untuk keperluan itu, Risma sudah menghubungi sejumlah rektor, seperti Rektor Universitas Papua, Rektor Universitas Nusa Cendana di NTT, dan Rektor Universitas Cendrawasih. 

“Ini kan bukan hanya masalah budaya, atau apa. Yang tahu antropolginya itu kan kampus. Saya perlu pandangan ahli sebelum membuat kebijakan,” katanya. Dalam kesempatan itu, Risma menyerahkan bantuan kepada penyandang disabilitas berupa kursi roda, walker, dan kruk. 

Selain itu Risma juga menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD), alat peraga edukasi, sembako, alat peraga edukasi, peralatan belajar anak, sheltered workshop, layanan home care dan day care, dan sebagainya.

Risma juga khusus membawa bantuan sambel goreng tempe yang dibeli dari industry rumahan di kawaan Doly Surabaya yang sudah berganti rupa menjadi pemukiman warga. 

Melului Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual “Kartini” di Temanggung, Kemensos bermitra dengan beberapa Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) termasuk LKS “Rumah Kasih Sayang”, memperkuat layanan rehabsos untuk kawasan ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement