Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan sumber pemenuhan pembiayaan utang pemerintah yang berasal dari dalam negeri seperti program burden sharing yang dilakukan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia.
Pada program ini, bank sentral menjadi pembeli siaga atau standby buyer dalam lelang surat berharga negara (SBN) melalui pasar perdana.
“Seolah-olah dari luar negeri saja (pembiayaan utang), sebetulnya tidak. Sebagian dari pembiayaan adalah besar dari dalam negeri,” ujarnya saat acara Outlook Perekonomian Indonesia Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi 2021, Selasa (22/12).
Kementerian Keuangan juga menerbitkan surat utang negara ritel yang bisa dibeli langsung oleh masyarakat Indonesia dengan biaya sekitar Rp 1 juta.
"Sekarang ini yang beli masyarakat kita, Rp 80 triliun untuk [surat utang] ritel," kata Sri Mulyani.
Kementerian Keuangan mencatat total utang pemerintah kembali meningkat per Oktober 2020. Jumlahnya mencapai Rp 5.877,71 triliun atau terjadi peningkatan Rp 1.121,58 triliun jika dibandingkan periode yang sama 2019 yang totalnya Rp 4.756,13 triliun.