REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasatlantas Polresta Yogyakarta, AKP Imam Bukhori mengatakan, dibukanya kawasan Malioboro bagi kendaraan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021 diharapkan dapat mencegah kerumunan di tengah pandemi Covid-19. Malioboro sendiri awalnya ditutup mulai pukul 18.00 sampai 21.00 WIB.
Imam menjelaskan, pembukaan akses bagi kendaraan untuk melintas di Malioboro ini akan membuat arus tetap lancar. Sehingga, tidak terjadi penumpukan kendaraan yang menyebabkan terjadinya kerumunan.
Pembukaan akses kendaran di Malioboro ini dilakukan sejak 24 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021. "Kita juga mau lihat juga, jangan sampai terjadi kerumunan yang sangat banyak. Sekarang kalau kita buka, kan arus tetap mengalir seperti itu, sehingga tidak ada penumpukan kendaraan," kata Imam saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (24/12) malam.
Imam menyebut, pembukaan sejak libur Natal juga dilakukan sebagai antisipasi di libur Tahun Baru nanti. Sebab, pada libur Tahun Baru diperkirakan lebih banyak wisatawan maupun masyarakat yang datang ke Malioboro.
"Kita buka sampai sejauh mana pengunjung dari luar kota ini masuk ke dalam Kota Yogyakarta. Jadi kita lihat (juga untuk) mengantisipasi nanti di tahun barunya, (terlebih di) malam tahun baru," ujarnya.
Diharapkan kebijakan dibukanya Malioboro bagi kendaraan ini dapat berjalan dengan baik dan dapat mencegah adanya kerumunan. Sehingga, penyebaran Covid-19 tidak meluas.
Hal ini mengingat saat ini kenaikan kasus baru Covid-19 terus terjadi secara signifikan. Bahkan, secara keseluruhan di DIY kenaikan kasus baru mencapai lebih dari 200 kasus yang dilaporkan per harinya.
"Jadi bagaimana nanti supaya kendaraan tetap berputar dan tidak ada kendaraan yang berhenti. Karena sekarang hari libur, maka kalau (wisatawan) ke Yogya yang dicari pasti Malioboro. Semoga ini bisa berhasil dan tidak ada kerumunan, karena di masa pandemi kita ngeri-ngeri juga," jelasnya.