REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Terminal Guntur Melati Kabupaten Garut menggelar uji cepat (rapid test) antigen Covid-19 kepada para pengemudi dan calon penumpang sejak Kamis (24/12). Rapid test itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya pengguna jasa angkutan di terminal itu yang terpapar Covid-19.
Kepala Terminal Guntur Melati, Sofyan Hidayat mengatakan, sejak kegiatan itu dilaksanakan pada Kamis lalu, sudah 52 orang yang menjalani rapid test antigen. Hasilnya, terdapat satu orang calon penumpang yang reaktif Covid-19.
"Tadi ada kita temukan calon penumpang reaktif," kata dia, saat dihubungi Republika, Jumat (25/12).
Menurut dia, calon penumpang itu langsung ditangani oleh petugas medis di lokasi. Penumpang tak bisa meneruskan perjalannya dan dipulangkan ke puskesmas tempat dirinya tinggal.
"Kemungkinan wajib isolasi," kata dia.
Sofyan mengatakan, pelaksanaan rapid test di terminal tak bersifat wajid. Pengemudi angkutan dan calon penumpang hanya diarahkan menjalani rapid test tanpa adanya paksaan.
Menurut dia, tak ada penolakan menjalani rapid test dari para pengemudi. Namun, para calon penumpang sedikit enggan menjalani rapid test tersebut. Padahal, rapid test itu dilakukan tanpa dipungut biaya.
"Dari calon penumpang agak malas, apalagi kalau remaja. Namun ini antisipasi daripada bawa penyakit ke daerah lain. Pada akhirnya mereka mau setelah diberi pengertian," kata dia.
Saat ini, Terminal Guntur Melati memiliki persediaan 300 alat rapid test. Namun, pihaknya telah meminta tambahan ke pusat sebanyak 300 alat lagi. Ia juga berharap pemerintah daerah setempat dapat membantu peralatan rapid test di terminal. Sebab, diprediksi akan terjadi peningkatan aktivitas terminal pada musim libur kali ini.