REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatra Barat menyampaikan, secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat diproyeksikan melambat pada 2020. Namun, perbaikan diproyeksi akan terus terjadi seiring pemulihan ekonomi nasional.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatra Barat Wahyu Purnama mengatakan, perlambatan ekonomi pada 2020 terutama dipengaruhi oleh menurunnya permintaan global maupun domestik akibat pandemi Covid-19.
Wahyu menyebut, penurunan kinerja perekonomian global maupun nasional memberikan dampak pada perekonomian Sumatra Barat. Perlambatan sisi permintaan terutama terjadi pada konsumsi rumah tangga dan investasi, serta kontraksi net ekspor.
"Perlambatan konsumsi dipengaruhi oleh menurunnya pendapatan masyarakat," kata Wahyu, Kamis (24/12).
Berdasarkan lapangan usaha (LU), permintaan domestik yang melemah mengakibatkan perlambatan sektor usaha secara keseluruhan terutama LU perdagangan, LU transportasi serta LU industri pengolahan.
KPw BI Sumatra Barat mencatat, pada kuartal III 2020, ekonomi Sumatra Barat kontraksi pada level 2,87 persen year on year (yoy). Angka itu membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang kontraksi pada level -4,90 persen (yoy).
Namun, pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat diprediksi akan terus membaik di kuartal IV 2020. Pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat diprakirakan akan terus membaik sejalan dengan proses pemulihan ekonomi.
Di samping itu, lanjut Wahyu, libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) natal dan tahun baru diprakirakan juga akan meningkatkan permintaan pada kuartal IV 2020. Peningkatan permintaan diperkirakan akan mendorong kinerja konsumsi Rumah Tangga (RT).