REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG--Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman menyerahkan sertifikat peserta magang program Aksibilitas (Aksi Bersama Disabilitas) dan sertifikat mitra dan fasilitator peserta magang program Aksibilitas yang diselenggarakan Yayasan Aksi Baik Babel (ABB) sejak tanggal 23 November-22 Desember. Penyerahan dilakukan di Ruang Rapat Tanjung Pandam Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung lt. 2, Rabu (23/12).
Ini juga menjadi momen silaturahmi para disabilitas beserta mitra dan fasilitator selama satu bulan dengan Gubernur Erzaldi. ABB sebagai penggerak pada kesempatan ini juga menyampaikan laporan kegiatan dengan menayangkan video dokumentasi selama peserta mengikuti program Aksibilitas tahun 2020.
Sebanyak lima orang yang mengikuti magang ini merupakan penyandang tuna rungu dan melaksanakan magang pada mitra yang berbeda, antara lain :
1. Nurhanissa, barista di Keradang
3. Mochamad Rizki, barista di Skuter Kopi
4. Rizky Desriati, fotografer di Bandung Photo Studio
6. Darma Rizcy, pastry di Warkop Papa
7. Via Lian Branasty, administrator di Ombudsman.
Gubernur Erzaldi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas peran ABB yang telah membina teman-teman disabilitas untuk diberdayakan karena menurutnya disabilitas jika dibina maka sangat bisa mandiri, bekerja, dan menghidupkan diri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
"Suatu usaha yang baik dan terus berlanjut.
Tentunya apa yang dilakukan harus ditindaklanjuti," ungkapnya.
Harapannya keahlian yang telah dibekali kepada peserta tidak dilepas begitu saja, tetapi ditindaklanjuti oleh ABB dan mitra untuk difasilitasi memulai usahanya mengingat pengalaman bekerja yang didapat sejak magang belum sampai pada pengelolaan manajemen.
Tidak hanya sampai di sini saja, Gubernur Erzaldi menginstruksikan agar segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan UMKM yang dalam hal ini adalah Ketua TP PKK Melati Erzaldi.
"Ibu Melati sejak pertengahan pandemi berniat melatih disabilitas. Seperti contoh sebuah kafe di pusat ibu kota yang telah disurvey langsung oleh Ibu Melati. Kafe ini dikelola oleh para penyandang disabilitas, salah satu pengelola adalah orang asli Pulau Bangka. Usahanya cenderung baik, hanya dalam kondisi pandemi sedikit menurun penjualan. Cafe ini pantas untuk dijadikan contoh," ungkapnya.
Berkaca dari kafe ini, Gubernur Erzaldi mempersilakan mereka mengelola kafe yang sedang dipersiapkan di taman yang terletak persis di depan Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. "Jika mampu membina mereka, saya persilakan untuk menggunakan satu space kafenya untuk dikelola oleh mereka dengan konsep pengelolaan oleh penyandang disabilitas," katanya.
Dengan target Januari, pertengahan kafe sudah bisa dimulai agar dapat menciptakan aktivitas disabilitas dan orang normal di kawasan ini.
Hal ini dilakukan Gubernur Erzaldi agar semangat mereka tidak pupus setelah mengikuti magang dengan keahlian dan pengalamannya untuk mengimplementasikan ilmunya."Jadikanlah kafe ini sebagai tempat pertama mereka memulai berkreativitas dan berwirausaha. Saya secara pribadi juga bisa dengan mudah membantu mempromosikannya," tegasnya.