REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan perombakan kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/12). Yang menarik, Jokowi menunjuk Sandiaga Salahuddin Uno sebagai menteri pariwisata dan ekonomi kreatif (menarekraf). Padahal, Sandi adalah calon wakil presiden di Pilpres 2019 yang merupakan rival Jokowi.
Selain itu, Jokowi menunjuk eks Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi menteri sosial (mensos) menggantikan Juliari Batubara yang berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Risma dan Juliari sama-sama kader PDIP.
Di luar nama itu, Jokowi juga memiliki Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai menteri kesehatan (Menkes) menggantikan Terawan Agus Putranto. Kemudian Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Quoumas ditunjuk menjadi menteri agama menggeser Fachrul Razi.
Selain itu, ada Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono menjadi menteri kelautan dan perikanan menggantikan Edhy Prabowo yang ditangkap KPK, serta Dubes AS Muhammad Lutfi menjadi menteri perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Haris Pertama, mengatakan, pilihan Jokowi terhadap enam menteri, khususnya Sandi dan Risma sangat tepat. Dia mengatakan, Sandi sebagai menparekraf dapat menggeliatkan sektor pariwisata Indonesia di tengah pandemi.
"Sandiaga mempunyai program kepariwisataan yang baik dan juga concern dalam bidang ekonomi kreatif. Sandi juga mempunyai visi yang lebih bagus," ujarnya di Jakarta, Selasa.
Haris melanjutkan, untuk Risma yang telah memimpin Kota Surabaya sejak 2010, merupakan pribadi yang kreatif dan inovatif. Meski begitu, Risma tetap sederhana dan tak jemawa.
Karena itu, ia menganggap tepat Jokowi memilih Risma menjadi mensos. "Bu Risma memiliki jiwa sosial yang tinggi dan juga dekat dengan rakyat selamat menjadi wali kota Surabaya dua periode,” ujar Haris.