REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menilai penunjukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial (Mensos) oleh Presiden Joko Widodo menggantikan Juliari P. Batubara sudah tepat. Risma dinilai telah mumpuni dalam memimpin suatu wilayah.
"Kita mendukung ya. Apalagi kepemimpinan perempuan sebelumnya di Kemensos juga bagus sewaktu Ibu Khofifah Indar Parawansa sebagai Mensos," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Penilaian itu dilontarkan Devie dengan melihat latar belakang Risma yang cukup berhasil dalam memimpin sebuah wilayah, yakni Kota Surabaya. Dengan bekal itu, pemahaman politikus PDI-P tersebut diharapkan kuat pada masyarakat.
Lebih jauh dari itu, katanya, perempuan pertama yang terpilih sebagai wali kota Surabaya sepanjang sejarah kota tersebut, juga memiliki empati yang kuat kepada masyarakat. "Beliau juga terbukti memiliki aksi-aksi konkret di masyarakat sebagai pemimpin," katanya.
Setelah ditunjuk oleh Presiden sebagai Mensos, Tri Rismaharini diharapkan bisa menjalankan tugas di Kemensos jauh lebih baik, terutama dalam penanganan bantuan sosial (bansos) Covid-19.
Menurut dia, saat ini sosok pemimpin yang dibutuhkan oleh masyarakat ialah orang yang sudah terbukti membawa perubahan atau rekam jejak kerja yang bagus. Berdasarkan rujukan-rujukan kinerja Risma sebagai wali kota Surabaya, Devie memprediksi ia tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi guna mengemban tugas barunya sebagai Mensos.
Selain itu, Devie juga berpandangan bahwa pengalaman Risma sebagai Wali Kota Surabaya dua periode bisa menjalankan tugas dan amanah sebagai Mensos. "Saya percaya beliau akan lebih mudah adaptasi, kedua lebih melakukan konsolidasi dan ketiga lebih mudah melakukan aktivasi program," ujarnya