REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Perum Bulog Sumut meningkatkan penjualan beras di pasar untuk menekan lonjakan harga menjelang Natal dan tahun baru.
"Stok beras Bulog cukup aman yakni sebanyak10.335 ton. Meski stok aman, Bulog berupaya menjaga ketersediaan di pasar dengan meningkatkan penjualan," ujar Pemimpin Perum Bulog Sumut, Arwakhudin Widiarso di Medan, Senin (21/12).
Stok beras 10.335 ton itu terdiri dari beras cadangan pemerintah sebanyak 8.833 ton dan komersil 1.502 ton. Dia menegaskan, hingga mendekati Natal belum terlihat lonjakan harga beras di pasar atau berkisar Rp 9.000 - Rp 11.000 per kg.
Wiwiek panggilan akrab Arwakhudin Widiarso, menyebutkan, untuk beras stabilisasi harga penugasan pemerintah harga jual di gudang Rp 8.600/kg.
Ada pun harga jual beras komersial, katanya, sesuai mekanisme pasar menyesuaikan dengan kualitas dan merek. Mengenai permintaan beras, juga masih stabil yang ditandai dengan tidak adanya lonjakan permintaan dari mitra Bulog.
"Meski belum ada lonjakan permintaan dan harga beras di pasar Sumut, Bulog sudah bersiap untuk menggelontorkan dalam jumlah lebih banyak guna menghindari terjadi lonjakan harga jual bahan pokok utama itu jelang Natal dan tahun baru," katanya.
Bulog sendiri menjamin stok tetap aman hingga awal 2021 karena pembelian beras komersial juga masih terus dilakukan dan bisa mendapat tambahan pasokan dari pemerintah.