REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pihak Humas Kebun Raya Bogor menanggapi cuitan di Twitter mengenai akun media sosial Kebun Raya yang kurang menonjolkan sisi edukasi. Humas Kebun Raya Bogor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ayi Doni Darussalam menjelaskan, Kebun Raya memiliki lima fungsi yakni konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan. Dari kelima fungsi tersebut, pihak Kebun Raya membuat pembagian informasi dari beberapa akun media sosial yang dimiliki Kebun Raya.
“Untuk lebih meningkatkan pelayanan publik, infonya terkait dengan fungsi edukasi dan pariwisata kami bagikan di Instagram @kebunraya_id. Sedangkan untuk fungsi konservasi dan penelitian informasinya disebar dari Instagram selain @kebunraya_id,” ujar Doni ketika dihubungi Republika, Sabtu (19/12).
Akun Instagam selain @kebunraya_id yang dimaksud Doni merupakan akun Instagram yang dimiliki masing-masing Kebun Raya di Indonesia. Yakni Kebun Raya Bogor, Cibodas, Purwodadi, dan Bali. Di mana, dalam akun-akun milik masing-masing Kebun Raya tersebut lebih banyak membagikan informasi mengenai kegiatan kelembagaan.
Doni mengatakan, pengelolaan akun media sosial Kebun Raya dilakukan oleh mitra pihak ketiga. Namun, substansi kontennya tetap berasal dari LIPI. Seperti informasi mengenai koleksi tanaman, atau jika ada informasi mengenai koleksi baru.
“Jadi pihak ke-tiga menyebarkan info terkait fungsi wisata dan edukasi seperti yang selama ini di-share. Tapi substansinya tetap LIPI yang me-review. Intinya dua media tadi sama-sama ‘induknya’ ke Kebun Raya. Hanya pengelolaan informasinya dipecah,” tuturnya.
Doni menegaskan, pihak Kebun Raya berusaha untuk mengakomodir fungsi-fungsi dari Kebun Raya sendiri. Agar tidak hanya membagikan informasi tentang wisata dengan foto-foto tanaman yang indah.
“Istilahnya kita membagi ruang. Di akun @kebunraya_id juga kita membuat ucapan untuk instansi tertentu, meski tidak banyak. Karena ada fungsinya, bukan hanya wisata, bukan hanya foto-foto indah. Kalau hanya fokus ke satu sisi saja tidak mengeksplor aspek yang lain, bagaimana dengan aspek lainnya?” ujar Doni.
Sebelumnya, sebuah cuitan di Twitter mengenai akun media sosial Kebun Raya sempat viral. Sebab, dalam cuitan tersebut berisi tentang perbandingan akun media sosial milik Kebun Raya dengan akun media sosial tempat wisata mancanegara.
Cuitan tersebut menuai respon dari pengguna Twitter lain, di mana mereka berkomentar mengenai kurangnya informasi mengenai edukasi di akun sosial media milik masing-masing Kebun Raya. Namun, beberapa dari mereka bisa membedakan di akun mana pihak Kebun Raya membagikan informasi tentang edukasi dan kegiatan kelembagaan.
“Jika masyarakat ingin tahu koleksi tanaman bisa dilihat di @kebunraya_id, sementara kalau mau tau informasi tentang kelembagaan, penelitian, dan kegiatan di Kebun Raya ada di Instagram lain. Semua media ini terapiliasi ke Kebun Raya LIPI dalam rangka meningkatkan pelayanan publik,” tutup Doni.