Sabtu 19 Dec 2020 14:47 WIB

Fachrodin Award, Upaya Muhammadiyah Bangkitkan Tradisi Tulis

Muhammadiyah sejak awal telah menyadari pentingnya tradisi menulis

Rep: Muhyiddin/ Red: Gita Amanda
Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah sekaligus inisiator Fachrodin Award, Roni Tabroni menjelaskan bahwa Fachrodin Award ini baru pertama dilakukan untuk memberikan penghargaan kepada para penulis dan jurnalis yang selama ini berkontribusi terhadap Muhammadiyah. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah sekaligus inisiator Fachrodin Award, Roni Tabroni menjelaskan bahwa Fachrodin Award ini baru pertama dilakukan untuk memberikan penghargaan kepada para penulis dan jurnalis yang selama ini berkontribusi terhadap Muhammadiyah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar webinar bertema “Keteladanan Tokoh Lokal: Kontribusi Muhammadiyah Memajukan Negeri” pada Sabtu (19/12). Dalam webinar ini, MPI Muhammadiyah juga akan mengumumkan pemenang lomba karya jurnalistik Fachrodin Award 2020.

Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad mengatakan, Fachrodin Award ini merupakan kegiatan MPI Muhammadiyah yang menyangkut dunia jurnalistik. Menurut dia, lomba ini merupakan salah upaya Muhamadiyah untuk membangkitkan tradisi menulis, khususnya di kalangan Muhammadiyah.

Baca Juga

“Dengan Fachrodin Award ini kita ingin membangkitakan tradisi menulis sekaligus juga tradisi membaca,” ujar Prof Dadang saat menyampaikan pidato kuncinya dalam acara webinar, Sabtu (19/12).

Perserikatan Muhammadiyah sejak awal telah menyadari pentingnya tradisi menulis dalam memajukan bangsa Indonesia. Tiga tahun setelah Muhammadiyah berdiri, maka Haji Fachrodin mempelopori penerbitan majalah Suara Muhammadiyah sebagai alat perjuangan.

Hal itu menunjukkan bahwa sejak awal Muhammadiyah memang menginginkan tradisi menulis menjadi bagian dari kehidupan warga Muhammadiyah. “Jadi, Muhammadiyah itu sejak awal ingin budaya tulis menulis itu menjadi bagain kehidupan kita,”ucapnya.

Apalagi, Prof Dadang melihat bahwa masyarakat Indonesia masih sangat lemah dalam membaca. Menurut dia, jumlah masyarakat Indonesia yang intensif membaca saat ini hanya 0,01 persen atau dari 270 penduduk Indonesia hanya 270 orang yang gemar membaca.

“Oleh karena itu mungkin ini harus menjadi perhatian kita bersama. Dan saya kira yang menjadi kebanggaan kita semua bahwa Muhammadiyah sangat perhatian terhadap melek literasi,” katanya.

Selain untuk membangkitkan tradisi menulis, menurut dia, Fachrodin Award 2020 ini juga untuk mengetahui keletadanan tokoh-tokoh lokal Muhammadiyah. Karena, menurut dia, sangat banyak kontribusi tokoh Muhammadiyah di berbagai daerah di Indonesia.

“Dengan diadakannya Fachrodin Award ini maka kita secara langsung bisa mengetahui variasi-variasi perkembangan Muhammadiyah di wilayah Indonesia secara keseluruhan. Karena itu tema ini sangat tepat untuk kita angkat,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah sekaligus inisiator Fachrodin Award, Roni Tabroni menjelaskan bahwa Fachrodin Award ini baru pertama dilakukan untuk memberikan penghargaan kepada para penulis dan jurnalis yang selama ini berkontribusi terhadap Muhammadiyah.

“Fachrodin Award ini merupakan program terobosan dalam konteks kita ingin memberikan penghargaan kepada para penulis, wartawan, dan para jurnalis yang selama ini memberikan kontribusi kepada Muhammadiyah,” katanya.

Menurut dia, para pemenang Fachrodin Award ini sebenarnya akan diumumkan pada puncak Muktamar ke-48 Muhammadiyah yang akan digelar di Surakarta pada Jawa Tengah pada 1-5 Juli 2020 lalu. Namun, Muktamar Muhammadiyah terpaksa ditunda pada 2022 karena adanya pandemi Covid-19.

“Dan kita tidak ingin memundurkan Fachrodin Award ini juga. Karena mungkin tahun depan kita juga akan menggelar Fachrodin Award ini lagi dengan tema dan kategori berbeda,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement