REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Perusahaan Listri Negara (PLN) Sumatra Selatan (Sumsel) memiliki kelebihan energi listrik sekitar 450 megawatt (MW), sehingga dapat mendukung pengembangan berbagai kegiatan masyarakat dan bisnis.
"Berdasarkan kondisi tersebut sangat memungkinkan pengembangan kegiatan masyarakat dan bisnis yang membutuhkan dukungan energi listrik yang cukup besar," kata Manager Perencanaan PT PLN Unit Induk Wilayah Sumsel, Jambi, dan Bengkulu (S2JB), Muhammad Syafdinnur di Kota Palembang, Sabtu (19/12).
Kesiapan pembangkit listrik yang ada di Sumsel sekitar 1.450 MW. Sementara kebutuhan energi listrik saat beban puncak mencapai 1.005 MW, kelebihan sekitar 450 MW sementara ini didistribusikan ke provinsi tetangga seperti Jambi dan Lampung.
Melihat kesiapan pembangkit di Sumsel, menurut Syafdinnur, masyarakat di wilayah provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu tidak perlu khawatir terjadi kekurangan energi listrik jika terjadi peningkatan kegiatan masyarakat dan bisnis.
Syafdinnur menjelaskan, energi listrik di Sumsel tersedia melebihi kebutuhan masyarakat, jika ke depan terjadi peningkatan penggunaan listrik tidak akan mengganggu pelayanan kepada masyarakat.
Pelayanan kepada masyarakat di Sumsel dan provinsi yang masuk dalam wilayah kerja PT PLN Wilayah S2JB diupayakan semaksimal mungkin terus berjalan dengan baik. Untuk menjamin pelayanan listrik kepada pelanggan atau masyarakat tetap berjalan dengan baik, pihaknya berupaya menjaga keandalan pembangkit, transmisi, dan gardu induk.
"Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan pelayanan listrik kepada masyarakat dan bisa meminimalkan gangguan atau pemadaman," ujar Syafdinnur.