REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut, daerah itu kembali mencatat rekor tertinggi Covid-19 sebanyak 202 kasus baru yang diduga ada korelasi dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada).
"Dari grafik terlihat adanya korelasi antara waktu pelaksanaan pilkada dengan kecenderungan peningkatan kasus, tetapi untuk membuktikan bahwa korelasi ini valid, masih diperlukan beberapa data tambahan dari hasil penyelidikian epidemiologi," sebut Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut, dr Steaven Dandel di Manado, Jumat (18/12).
Pada Juli, menurut dr Steaven secara grafis total jumlah warga terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.471 kasus dan menurun hingga Agustus dan September masing-masing 1.268 kasus dan 639 kasus. Pada Oktober, warga yang terjangkit mulai meningkat yakni sebanyak 920 kasus, sementara pada November naik lagi menjadi 1.497 dan di bulan Desember (18/12) melonjak menjadi 1.712 kasus.
"Hari ini jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sulut bertambah sebanyak 202 kasus baru," ujarnya.
Jumlah sebanyak ini adalah rekor terbaru dari penambahan kasus harian positif di Sulut dari jumlah terbanyak sebelumnya pada Rabu (16/12) yakni sebanyak adalah 193 kasus.
"Penambahan ini, berdampak pada penambahan jumlah kasus bulan Desember 2020 yang sudah mencapai 1,712 kasus dan telah melampaui jumlah kasus bulanan November 2020 sebanyak 1.497 kasus," ujarnya.
Dokter Steaven menambahkan, dari hasil analisa tim surveilans epidemiologi penambahan kasus terbanyak berasal dari infeksi di dalam rumah (kluster keluarga) dan juga kluster tempat kerja.
"Tim surveilans provinsi dan kabupaten/kota juga sementara mengumpulkan data epidemiologi terkait dampak tahapan pilkada pada penambahan kasus ini," tambahnya.
Bertambahnya 202 kasus baru ini, total warga Sulut yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 8.612 orang.