Rabu 16 Dec 2020 17:01 WIB

Tiga Titik Kritis Covid-19 Selama Desember 2020

Titik kritis tersebut berpotensi menambah kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID,  MALANG -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, tiga titik kritis selama Desember 2020. Titik kritis tersebut berpotensi menambah kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Liaison Officer (LO) BNPB, Didin Zaenal Abidin menyampaikan amanat dari Kepala BNPB selaku Kepala Satgas Covid-19, Doni Monardo. Menurut Doni, kata Didin, titik kritis Covid-19 selama Desember berada pada tahapan pemungutan suara untuk Pilkada serentak pada 9 Desember. Tahap rekapitulasi sampai proses penyelesaian sengketa di MK pada 26 Desember 2020 juga perlu diwaspadai.

Baca Juga

"Ini sudah kita lewati dan alhamdulillah dari pemantauan hingga saat ini, proses demokrasi bisa dilakukan dengan baik serta memperhatikan protokol kesehatan," kata Doni.

Titik kritis Covid-19 berikutnya berada pada jadwal cuti bersama untuk libur Natal. Jadwal ini tercatat mulai 24 sampai 27 Desember 2020. Selanjutnya, cuti bersama tahun baru pada 31 Desember sampai 3 Januari 2021.

BNPB mengingatkan segenap anggota satgas di daerah untuk mewaspadai titik-titik kritis selama Desember. Satgas harus berusaha menegakkan kedisiplinan protokol kesehatan Covid-19 di masyarakat. Langkah ini penting dilakukan agar bisa benar-benar menekan laju peningkatan kasus Covid-19.

"Pelajaran peningkatan kasus usai libur panjang menjad hal penting untuk kita perhatikan bersama, agar tidak terulang pada titik kritis tersebut di atas,"ucapnya.

Di sisi lain, Doni menilai, keberadaan RS Lapangan menjadi penting dalam mengantisipasi lonjakan kasus selama liburan panjang. Seperti diketahui, grafik angka kasus harian di Jatim menunjukkan tren peningkatan setelah liburan akhir Oktober lalu. Rasio pemanfaatan tempat tidur isolasi dan ICU kumulatif per 15 Desember sebesar 69 persen.

Kondisi tersebut harus menjadi perhatian semua pemerintah terutama Pemprov Jatim. "Dan Gubernur Jawa Timur telah melakukan langkah tepat untuk membuka fasilitas RS lapangan agar penanganan pasien dapat dilakukan segera dengan memperhatikan SOP penanganan pasien sebagaimana telah ditetapkan Kemenkes," ungkap dia.

Doni berharap keberadaan RS Lapangan di Kota Malang dapat berkontribusi secara optimal. Ikhtiar untuk selesai dari pandemi Covid-19 diharapkan bisa segera terlaksana. Hal yang pasti, dia berharap, fasilitas ini bisa meningkatkan kesembuhan pasien Covid-19 di Jatim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement