Senin 14 Dec 2020 16:31 WIB

Positivity Rate Harian Tinggi, Satgas: Covid-19 Masih Ada!

Penerapan protokol kesehatan masih menjadi senjata terampuh untuk menekan penularan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Gita Amanda
Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyebutkan penerapan protokol kesehatan masih menjadi senjata terampuh untuk menekan penularan infeksi virus corona.
Foto: Foto: Lukas - Sekretariat Presiden
Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyebutkan penerapan protokol kesehatan masih menjadi senjata terampuh untuk menekan penularan infeksi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat agar tetap patuhi protokol kesehatan. Pernyataan satgas ini merespons tingginya angka positivity rate atau tingkat positif harian Covid-19 dalam dua hari terakhir. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyebutkan penerapan protokol kesehatan masih menjadi senjata terampuh untuk menekan penularan infeksi virus corona.

"Transmisi virus masih ada. Angka positivity rate yang tinggi menjadi bahan refleksi kita semua untuk tingkatkan disiplin protokol kesehatan. Tanpa terkecuali, pada periode libur panjang akhir tahun nanti," kata Wiku kepada Republika, Senin (14/12).

Baca Juga

Berdasarkan laporan satgas, per Senin (14/12) ini tingkat positif Covid-19 dilaporkan sebesar 18,68 persen. Dari 29.376 orang yang diperiksa dalam 24 jam terakhir, ditemukan 5.489 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Data tersebut memberi gambaran bahwa dari 100 orang yang diperiksa, ada sekitar 18 orang positif Covid-19. Angka ini masih cukup tinggi meski memang mengalami perbaikan dibanding kemarin. Pada Ahad (13/12), angka positivity rate dilaporkan 24,41 persen atau nyaris 25 persen. Dengan kondisi kemarin, maka 1 dari 4 orang yang dites dinyatakan positif Covid-19.

Kendati tingkat positif dan penambahan kasus harian Covid-19 masih cukup tinggi, data menunjukkan bahwa kapasitas testing di Indonesia semakin meningkat. Pada Ahad-Senin ini saja, jumlah spesimen yang diperiksa masing-masing 42 ribu dan 51 ribu spesimen. Angka ini sudah jauh membaik dibanding capaian pemeriksaan akhir pekan sebelum-sebelumnya yang nyaris selalu jeblok. Senin (7/12) lalu misalnya, jumlah spesimen yang diperiksa hanya 26.873 spesimen.

Dari penambahan kasus hari ini, DKI Jakarta menyumbangkan angka tertinggi yakni 1.506 orang. Menyusul di urutan kedua, Jawa Tengah dengan 979 kasus baru. Kemudian ada Jawa Timur di posisi ketiga dengan 713 kasus baru, Jawa Barat dengan 600 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 295 kasus pada hari ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement