REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1.086 mahasiswa kampus UBSI menerima beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) dari pemerintah Indonesia. Sedangkan sebanyak 51 mahasiswa kampus UBSI menerima beasiswa UKT dari aspirasi usulan masyarakat.
Banyaknya masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, menjadi landasan dasar pemerintah Indonesia serta melalui bantuan aspirasi usulan masyarakat dalam memberikan bantuan beasiswa UKT.
Suharyanto, wakil Rektor II Bidang Non Akademik kampus UBSI mengatakan, bahwa beasiswa ini sudah terproses dan mahasiswa penerima beasiswa tersebut sudah menerima beasiswa melalui koordinasi tim beasiswa kampus UBSI.
“Untuk beasiswa UKT ini kampus UBSI berhasil berkoordinasi melalui LLDikti wilayah 3 Jakarta sebanyak 1.086 mahasiswa penerima beasiswa UKT serta beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk mahasiswa baru kampus UBSI sebanyak 252 mahasiswa dan dari jalur peminatan mahasiswa sebanyak 248 mahasiswa penerima beasiswa,” ujar Suharyanto melalui rilis, Senin (7/12).
Ia mengucapkan terima kasih kepada perwakilan pemerintah yang memercayakan kampus UBSI untuk memberikan bantuan beasiswa UKT.
“Demi menjaga protokol kesehatan, serah terima bantuan beasiswa UKT ini dihadiri kurang dari 30 mahasiswa saja dan diikuti oleh ratusan penerima beasiswa secara daring melalui Zoom cloud meetings,” tuturnya.
Shofia Chairani, salah satu mahasiswa penerima beasiswa UKT dari aspirasi usulan masyarakat mengucapkan banyak terima kasih kepada kampus UBSI atas transparansi penyaluran yang diberikan kepadanya.
“Terima kasih karena sudah dipercaya oleh kampus UBSI mendapatkan bantuan beasiswa UKT. Hal ini sangat membantu mahasiswa yang terdampak pandemi Covid-19 dan bersyukur karena ada bantuan ini, saya dan penerima beasiswa lainnya dapat meneruskan kuliah di kampus UBSI,” ungkap mahasiswa semester 5 kampus UBSI Jatiwaringin.
Ia berharap bantuan ini dapat meringkan beban orang tuanya yang terdampak oleh pandemi Covid-19. “Sehingga uang yang seharusnya digunakan untuk biaya kuliah di kampus UBSI dapat dialokasikan untuk urusan yang lebih mendesak dan bermanfaat lainnya selama pandemi ini,” ungkapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika