Sabtu 12 Dec 2020 01:30 WIB

Hotel di Tasikmalaya Jadi Tempat Isolasi

Banyak pasien Covid-19 yang masuk daftar tunggu ruang isolasi.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Plt Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, saat diwawancara, Jumat (11/12).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Plt Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, saat diwawancara, Jumat (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalalaya segera mengoperasionalkan salah satu hotel sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Persiapan untuk membuat hotel sebagai tempat isolasi itu dinilai sudah hampir selesai. 

"Sudah fix. Mungkin besok atau lusa akan mulai diisi," kata Pelaksana Tugas Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, Jumat (11/12).

Pihaknya terpaksa menjadikan hotel sebagai tempat isolasi para pasien Covid-19. Sebab, ruang isolasi yang tersedia di rumah sakit maupun rumah susun sewa (rusunawa) sudah terisi penuh.

Akibat penuhnya ruang isolasi, banyak pasien Covid-19 yang masuk daftar tunggu ruang isolasi. "Karena sudah banyak daftar tunggunya," kata dia. 

Yusuf mengatakan, saat ini pihaknya masih menata ruangan di dalam hotel agar sesuai dengan protokol kesehatan. Hotel yang akan dijadikan tempat isolasi itu setidaknya memiliki 60 kamar. Namun, tak akan semua kamar digunakan untuk pasien. Sebab harus disediakan juga kamar untuk perawat.

Ihwal ketersediaan perawat, menurut dinas kesehatan juga telah merekrut tenaga kesehatan sebanyak 30 orang. Dari sebanyak 30 nakes, sebagian akan ditugasi di hotel. Sementara sisanya akan bertugas di rumah sakit darurat Covid-19 yang juga dalam tahap persiapan.

Terkait anggaran, Yusuf mengatakan, pembiayaan hotel itu rencananya akan ditanggung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pemkot Tasikmalaya telah mengajukan proposal pembiayaan ke BNPB. 

"Surat sudah kita kirim, tapi karena mendesak kita gunakan BTT (anggaran belanja tak terduga) dulu," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement