Jumat 11 Dec 2020 16:51 WIB

Satgas Covid-19 Sebut Yogyakarta Masih Zona Oranye

Kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta meningkat tiga kali lipat usai libur panjang.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta menyebut, Yogyakarta masih belum dikategorikan sebagai zona merah Covid-19. Walaupun saat ini kasus baru Covid-19 terus melonjak, Kota Yogyakarta masih tergolong sebagai zona oranye.

Kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta meningkat tiga kali lipat usai libur panjang akhir Oktober 2020 lalu. Namun, sebagian besar penularan Covid-19 terjadi di lingkungan keluarga.

"Zona Kota Yogya adalah oranye, 40 kelurahan zona oranye dan lima kelurahan zona kuning. Seluruh kecamatan statusnya oranye," kata Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dalam pesan tertulisnya, Jumat (11/12).

Selain itu, Heroe menuturkan, ketersediaan kamar isolasi masih cukup untuk menangani pasien Covid-19. Baik di shelter maupun di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Kota Yogyakarta.

Seperti di Shelter Tegalrejo yang kamar isolasinya saat ini terpakai 25 kamar. Shelter tersebut memiliki kapasitas untuk menampung 84 orang.

"Soal kamar, Kota Yogya yang isolasi dan ICU masih tersedia (di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19). Untuk shelter OTG (orang tanpa gejala) dari 84 kamar, terpakai 20-25 saja," ujarnya.

Sementara itu, pihaknya juga memperketat pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan menjelang akhir libur Natal dan Tahun Baru 2021. Terutama di destinasi wisata yang berpotensi terjadinya penularan Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement