REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Jawa Barat memastikan ketersediaan pangan selama Desember masih aman. Bahkan, hingga awal tahun depan ketersediaan pangan di Kota Tasikmalaya dinilai masih akan mencukupi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Pemkot Tasikmalaya Tedi Setiadi mengatakan, berdasarkan data hingga Desember, ketersediaan 10 bahan pokok masih dalam keadaan surplus. Beras, jagung, telur, daging, cabai, daging, dan lainnya masih dalam keadaan aman hingga akhir tahun mendatang.
"Jika tak ada kejadian luar biasa, bahan pokok itu masih akan tersedia hingga Januari 2021," kata dia, Kamis (10/12).
Ia mencontohkan, ketersediaan beras saat ini tercatat mencapai 8.610 ton. Sementara kebutuhannya hanya 5.048 ton. Begitu pula ketersediaan jagung, yang tercatat mencapai 875 ton. Sedangkan kebutuhan jagung di Kota Tasikmalaya hanya 5,33 ton.
Tedi menambahkan, ketersediaan pangan pada Februari dan Maret 2020 masih belum bisa ditentukan. Sebab, saat ini masih memasuki awal masa tanam dan masa taman akan berlangsung hingga dua-tiga bulan ke depan.
"Mudah-mudahan saja, pada bulan ini tdak ada kejadian yang tak diinginkan, misalnya banjir bandang. Karena berdasarkan BMKG, curah hujan saat ini akan sangat tinggi. Itu yang buat kita khawatir," ungkap Tedi.
Tedi juga mengimbau masyarakat agar tidak perlu berbelanja kebutuhan pokok secara berlebihan. Ia memastikan, untuk saat ini ketersediaan pangan masih akan terjaga hingga awal tahun.
Ia mengakui, belakangan muncul isu wilayah Jawa Barat akan mengalami krisis pangan pada 2021. Hal itu dikarenakan saat ini kondisi cuaca sedang tak menentu. Selain itu, masalah hama pengganggu tanaman juga menjadi salah satu alasannya.
"Kita sudah antisipasi itu agar ketersediaan pangan terjaga. Mudah-mudahan tidak ada kejadian luar biasa," kata dia.