Kamis 10 Dec 2020 14:15 WIB

96,2 Persen Tenaga Kesehatan di Riau Sembuh dari Covid-19

Berdasarkan data akumulatif Riau sejak Maret, 340 tenaga kesehatan positif Covid-19.

Berdasarkan data akumulatif Riau sejak Maret, 340 tenaga kesehatan positif Covid-19 (Foto: ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Berdasarkan data akumulatif Riau sejak Maret, 340 tenaga kesehatan positif Covid-19 (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sebanyak 96,2 persen dari 340 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Riau saat ini sudah sembuh. Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir, mengatakan, ratusan tenaga kesehatan yang terpapar virus corona jenis baru itu, merupakan kasus akumulatif pandemi COVID-19 sejak Maret 2020.

"Artinya 327 orang tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang sebelumnya terkonfirmasi positif COVID-19, sekarang sudah sembuh," kata dia dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Kamis (10/12).

Baca Juga

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, kasus kematian akibat COVID-19 yang menimpa tenaga kesehatan ada enam orang atau setara 1,8 persen. Mayoritas yang meninggal adalah dokter dan perawat.

Tenaga kesehatan yang saat ini masih menjalani perawatan, tinggal tujuh orang atau setara 2,1 persen dari total kasus keseluruhan. Kasus COVID-19 terhadap tenaga kesehatan di Riau mayoritas terjadi pada perawat di fasilitas kesehatan, jumlahnya mencapai 115 orang, sedangkan dokter 70 orang.

"Tenaga kesehatan yang tidak secara langsung menangani pasien COVID-19 juga ada yang terpapar, di antaranya apoteker, sopir ambulans, dan pegawai rumah sakit rujukan COVID-19," lanjut Mimi.

Kasus COVID-19 di tenaga kesehatan paling banyak terjadi di Kota Pekanbaru, yakni mencapai 130 orang, Kabupaten Kampar ada 54 kasus, Kota Dumai 42 kasus, Indragiri Hulu 25 kasus, Siak 20 kasus, Bengkalis dan Rokan Hilir, masing-masing 19 kasus, Indragiri Hilir 11 kasus, Rokan Hulu 10 kasus, Pelalawan delapan kasus, serta Kuantan Singingi dan Kepulauan Meranti, masing-masing satu kasus.

Dirut RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, dr Nuzelly Husnedi, MARS, mengatakan, penyebab tenaga kesehatan terpapar COVID-19 bermacam-macam. Penularan virus tidak hanya terjadi di lingkungan rumah sakit, melainkan juga bisa terjadi di luar fasilitas kesehatan tempat bekerja.

"Karena itu, saya rutin mengingatkan seluruh pegawai untuk selalu menganggap sudah tertular agar tidak sembarangan beraktivitas di luar rumah sakit. Tidak berkerumun dan disiplin menggunakan masker," katanya.

Salah satu pemicu penularan adalah faktor kelelahan (fatigue) yang menimpa tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien COVID-19. Jumlah pasien yang terus tinggi, telah mengakibatkan kelelahan fisik dan psikologis tenaga kesehatan yang memicu turunnya imun tubuh sehingga rentan terserang penyakit.

"Faktor fatigue nakes (tenaga kesehatan) kita coba tanggulangi dengan sistem pembagian jam kerja untuk mengantisipasi jumlah kasus yang tinggi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement