Rabu 09 Dec 2020 20:58 WIB

Kepatuhan Prokes Saat Pilkada Diklaim Hampir Sempurna

Tingkat kepatuhan protokol kesehatan sekitar 89 persen hingga 96 persen.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ani Nursalikah
Kepatuhan Prokes Saat Pilkada Diklaim Hampir Sempurna. Petugas KPPS berpakaian baju hazmat dan alat pelindung diri (APD) mengukur suhu tubuh pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 13, Cipayung, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/12/2020). TPS di Kota Depok menerapkan protokol kesehatan pada Pilkada Serentak 2020 di masa Pandemi COVID-19.
Foto: ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA
Kepatuhan Prokes Saat Pilkada Diklaim Hampir Sempurna. Petugas KPPS berpakaian baju hazmat dan alat pelindung diri (APD) mengukur suhu tubuh pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 13, Cipayung, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/12/2020). TPS di Kota Depok menerapkan protokol kesehatan pada Pilkada Serentak 2020 di masa Pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat angka rata-rata tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes) bagi 309 daerah yang menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 berada sekitar 89 persen hingga 96 persen.

Data tersebut didapatkan dari hasil Monitoring Kepatuhan Protokol Kesehatan Saat Pelaksanaan Pilkada sejak pukul 06.45 WIB pada hari ini, Rabu (9/12). Pelaksanaan prokes penting dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 pada masa pandemi Covid-19, sebagaimana hal itu juga menjadi salah satu yang tertuang dalam Peraturan KPU No.6 Tahun 2020 dan No.10 Tahun 2020.

Baca Juga

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo tetap meminta seluruh unsur yang terlibat dalam pilkada serentak 2020 tidak cepat puas. Doni mengingatkan tahapan dari penyelenggaraan pilkada masih berjalan dan belum berakhir.

"Jangan kita puas. Sekali lagi tidak boleh puas dulu. Karena tahapan-tahapan tugas untuk pilkada ini belum berakhir," kata Doni dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (9/12).

Doni memperkirakan masih akan ada beberapa kegiatan penghitungan suara yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Oleh sebab itu, ia berharap seluruh unsur terlibat pilkada tidak lengah sampai batas akhir.

"Hari ini saja, untuk kegiatan penghitungan suara, kemungkinan terjadinya kerumunan masih tetap ada. Oleh karenanya jangan lengah, jangan kendor," kata Doni.

Doni juga meminta agar seluruh pihak tidak segan menegur dan mengingatkan siapa saja yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik pada penyelenggaraan pilkada serentak. "Selalu cerewet, selalu nyinyir, selalu mengingatkan," ucap Doni. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement