REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Angin kencang yang sejak Senin (7/12) meliputi Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah menyebabkan pepohonan tumbang di enam wilayah kecamatan.
"Data terakhir yang kami terima, ada tambahan pohon tumbang sekitar 14 sampai 15 pohon, dari sebelumnya di atas 20 pohon tumbang," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Arif Rahman, Rabu (9/12).
Arif mengatakan jumlah pohon yang tumbang masih bisa bertambah mengingat menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hujan lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi hingga tiga hari ke depan.
"Karena itu, saat ini tim kami yang tergabung dalam Satgas Bencana Terpadu terus melakukan komunikasi intensif untuk mempercepat penanganan," katanya.
Menurut dia, tim siaga bencana yang beranggotakan personel dari Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Sosial, dan instansi terkait lain sudah menangani batang-batang pohon yang tumbang. Ia mengimbau warga mewaspadai potensi bencana alam selama musim penghujan.
"Jika tidak ada hal yang terlalu penting dan mendesak, sebaiknya di rumah saja," katanya.
Arif mengingatkan warga berhati-hati saat melintasi Jalan Langko, Penjanggik, Sriwijaya, Brawijaya, Lingar Selatan, dan Sudirman Selagalas karena pohon-pohon di kawasan jalan tersebut rawan tumbang.