REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Ratusan rumah warga di Desa Bojongmanik, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten, terendam banjir. Hujan yang mengguyur wilayah tersebut mengakibatkan air Sungai Ciliman meluap hingga menyebabkan banjir.
"Ya, banjir sudah sampai ke rumah warga, warga saat ini sudah ada yang ngungsi ke kampung sebelah yang lebih tinggi," kata Fikri (28), seorang warga Desa Bojongmanik, Sindangresmi, di Pandeglang, Senin (7/12).
Ia mengatakan, banjir dengan ketinggian 70 centimeter sampai 2,5 meter tersebut merendam satu desa yang berjumlah 7 Kampung. Di antaranya, Kampung Cikupaeun, Jabing, Sake, Lapangan, Tarikolot, Numpi serta Kampung Gayong.
"Kalau yang terendam di Desa Bojongmanik itu kurang lebih sebanyak 340 kepala keluarga (KK), dengan kedalaman banjir bervariatif mulai 70 centimeter sampai dengan 2,5 meter," katanya.
Ia mengungkapkan, selain merendam permukiman warga, banjir itu juga merendam beberapa lahan persawahan dan terancam gagal panen. Beberapa hektare sawah juga ikut terendam dan itu bisa terancam gagal panen.
"Mudah-mudahan segera surut, supaya padi tidak gagal panen," katanya.
Sementara, warga lainnya Adi (27) mengaku hingga saat ini belum ada tempat pengungsian yang disiapkan dari pihak pemerintah setempat. Untuk sementara dirinya bersama keluarganya mengungsi di salah satu pondok pesantren (ponpes) dan rumah saudaranya.
"Belum ada tempat pengungsian, akan tetapi saat ini masyarakat Cikupaeun ada yang mengungsi di pondok pesantren, ada yang yang di rumah saudaranya yang ada di dataran yang lebih tinggi," kata dia.
Adi berharap pemerintah daerah (pemda) segera merespons dan memberikan bantuan serta mencarikan solusinya, agar ke depannya kejadian seperti ini tidak terjadi kembali. Sementara itu Kepala BPBD Banten Nana Suryana mengatakan, pihaknya masih melakukan pemantauan di lapangan serta mengumpulkan data-data terkait banjir di wilayah Pandeglang.
"Saya masih di Ciekusik," kata Nana.