REPUBLIKA.CO.ID, ALAHAN PANJANG -- Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya (PR-HSD) ARSARI mengonfirmasi dua ekor harimau sumatra yang berkeliaran di dekat permukiman warga Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok merupakan sepasang harimau kakak adik. Kedua hewan tersebut belum lama dilepasliarkan ke alam bebas.
Harimau tersebut diberi nama Putra Singgulung dan Putri Singgulung. Keduanya baru dilepasliarkan oleh PR HSD dan BKSDA pada Jumat (27/11).
Beberapa hari setelah keduanya dilepaskan, warga Danau Kembar dihebohkan dengan kemunculan Pathera tigris sumatrae ini. Harimau bahkan sudah memangsa ayam, itik, kambing hingga anjing warga. Warga Danau Kembar yang mayoritas merupakan petani peladang jadi takut beraktivitas karena kehadiran harimau.
"Setelah keduanya kembali tertangkap dan diidentifikasi fisik melalui perbandingan foto kedua harimau tersebut, mereka adalah Putri Singgulung dan Putri Singgulung," kata klarifikasi dari PR HSD, Senin (7/12).
Satu ekor harimau masuk jebakan atau perangkap pada Ahad (6/12) tepatnya pukul 09.00 WIB. Harimau kedua berhasil diperangkap hari ini juga sekitar pukul 09.00 WIB.
Kedua harimau kini sudah kembali dibawa ke markas PR HSD di Kabupaten Dharmasraya. PR HSD menduga ada beberapa penyebab Putra dan Putri Singgulung gagal bertahan di alam liar. Pertama, karena lokasi pelepasan masih dekat dengan pelintasan aktivitas masyarakat seperti buru babi dan pengambilan hasil hutan sehingga stok makanan bagi harimau terbatas.
Ke depan, PR HSD akan mempertimbangkan lokasi pelepasan yang lebih jauh ke dalam hutan lindung agar harimau ini tidak lagi muncul ke pemukiman warga. Kepala BKSDA Sumbar Resor Konservasi Solok Afrilius mengatakan penangkapan harimau di Jorong Lurah Ingu, Nagari Simpang Tanjung Nan 4, Kecamatan Danau Kembar ini dengan memasang box trap. Hal itu dilakukan setelah beberapa hari upaya penghalauan tidak berhasil.
"Yang pertama terperangkap di Lurah Gadang. Yang kedua hari ini di Lurah Ingu," ucap Afrilius.