Senin 07 Dec 2020 17:41 WIB

Warga Tujuh Ini Desa Harus Mengungsi, Jika Merapi Level IV

Pada status siaga ini rekomendasi yang perlu dievakuasi adalah kelompok rentan.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Agus Yulianto
Gunung Merapi difoto dari kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi difoto dari kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mengatakan, akan ada tujuh desa yang masyarakatnya harus siap untuk mengungsi di sekitar Gunung Merapi. Hal ini dilakukan jika nantinya terjadi peningkatan status Merapi menjadi awas atau level IV. 

"Kalau ada eskalasi (peningkatan status Merapi) itu kan seterusnya ada tujuh desa di DIY (yang masyarakatnya harus mengungsi),"  Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana di Kantor BPPTKG, Yogyakarta, Senin (7/12).

Desa tersebut di antaranya Desa Wonokerto dan Donokerto di Kecamatan Turi, yang mana dua desa ini berada di sebelah barat Merapi. Selain itu, ada dua desa di Kecamatan Pakem yaitu Desa Hargobinangun dan Pakembinangun.

"Bagian timur (Merapi) yakni ada tiga desa di Kecamatan Cangkringan, yakni Desa Glagaharjo, Kepuharjo dan Umbulharjo," tambahnya. 

Biwara mengatakan, saat ini rekomendasi evakuasi masyarakat belum berubah. Hanya ada tiga desa di sekitar Merapi yang masyarakatnya sudah dievakuasi.

Tiga desa tersebut adalah Desa Kalitengah Lor, Kaliadem, dan Pelemsari. Evakuasi sendiri sudah dilakukan beberapa hari sejak peningkatan status Merapi menjadi siaga atau level III pada 5 November 2020 lalu.  

"Pada status siaga sekarang ini rekomendasi yang perlu dievakuasi adalah kelompok rentan," ujarnya.

Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak lainnya, terutama BPPTKG yang memantau perkembangan aktivitas Merapi. Sehingga, kebijakan lebih lanjut nantinya dapat diambil.

"Dari sisi Merapi kita pantau terus, disamping ini kan kita juga berkoordinasi dengan BPPTKG dan rekan-rekan BPBD di (kabupaten) sekitar Merapi," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement