REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah pasien yang terinfeksi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, bertambah. Tercatat, tingkat hunian di flat isolasi mandiri dan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet di atas 50 persen per Senin (7/12) pagi.
Koordinator Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Mayjen TNI Tugas Ratmono mengakui tingkat hunian di RS Darutat Wisma Atlet saat ini meningkat. "Laporan pagi tadi jam 06.00 mencatat bahwa hunian RSD Covid-19 Wisma Atlet untuk pasien bergejala ringan dan sedang 57,44 persen, artinya masih ada lebih dari 40 persen kamar tersisa untuk ditempati. Sedangkan untuk flat isolasi mandiri huniannya 52,7 persen, jadi masih lebih dari 40 persen," katanya saat konferensi virtual BNPB bertema Strategi Rumah Sakit Rujukan Tangani Peningkatan Angka Positif Covid-19, Senin (7/12).
Ia menambahkan, jumlah pasien yang diisolasi di RSD Wisma Atlet adalah 825 dari kapasitas 1.500 hunian. Sementara yang dirawat di RS Darurat Covid-19 tercatat sebanyak 2.041 pasien.
Ia mengakui petugas membutuhkan tenaga ekstra saat menerima pasien karena yang masuk hingga 100 pasien per kedatangan. Hunian di RSD Covid-19 sekarang meningkat dibandingkan periode Oktober sebelum liburan hingga 1 November 2020 kemarin.
"Saat itu hunian memang betul-betul turun, bahkan hunian flat isolasi mandiri mencapai 17 persen dari kapasitas 3 ribu lebih hunian," ujar Tugas.
Untuk mengantisipasi lonjakan pasien, RSD Wisma Atlet Kemayoran berkolaborasi dengan Wisma Atlet di Pademangan yang dikelola Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk tower isolasi mandiri. Kemudian pihaknya juga koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau Dinkes DKI Jakarta untuk menyiapkan fasilitas berupa botel atau wisma untuk isolasi mandiri.
"Kami selalu koordinasi. Bahkan ada petugas yang memantau ketersediaan di wisma/hotel RS darurat," katanya.