REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut revitalisasi Tugu Pal Putih akan selesai pekan ini. Saat ini, pengerjaan yang dilakukan sudah masuk dalam tahap akhir atau finishing.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya akan memastikan semua kabel listrik yang melintang di area Tugu sudah diturunkan pekan ini. Penurunan kabel listrik ini akan mulai dilakukan pada Selasa (8/12) esok.
"Mereka (para pekerja) janji pekan ini selesai, tinggal finishing dan merapikan beberapa bagian. Hari Selasa semua kabel listrik turun, hari kamis (10/12) kabel telekomunikasi turun semua," kata Heroe saat meninjau revitalisasi Tugu Pal Putih, Senin (7/12).
Heroe menjelaskan, di tahap finishing ini ada beberapa pengerjaan yang masih kurang. Seperti penerangan di kawasan tengah Tugu. Pihaknya sendiri akan menggunakan penerangan jarak jauh untuk menyinari Tugu Pal Putih. Tidak hanya itu, beberapa tiang yang ada juga akan dihilangkan.
"Beberapa tiang yang tidak perlu akan dibersihkan semua. Sehingga di seputaran Tugu tiangnya hanya ada beberapa, tidak seperti sekarang," ujarnya.
Selesainya revitalisasi Tugu nantinya, diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata yang meningkatkan geliat pariwisata di Kota Yogyakarta. Sehingga, hal ini juga berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat Kota Yogyakarta.
"Tugu Pal Putih ini akan menjadi spot baru dan menjadi destinasi wisatawan, baik dari dalam maupun luar kota," jelasnya.
Selain itu, Heroe menyebut, pedagang kaki lima (PKL) yang ada di kawasan Tugu dan sekitarnya akan dipindahkan. Pemindahan ini, katanya, atas kesepakatan seluruh pedagang.
"Sekarang seluruh pedagang yang ada di sekitaran Tugu dan Jalan Jendral Sudirman sudah sepakat pindah," katanya.
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, Pasar Prawirotaman menjadi titik awal kebangkitan Kota Yogyakarta di tengah pandemi Covid-19. Dengan wajah baru Pasar Prawirotaman, namun tetap mempertahankan sisi tradisional Kota Yogyakarta.
"Kita bangun sebuah pasar rakyat yang sehat dan modern, tanpa meninggalkan identitas kelokalan dan tradisi budaya Yogyakarta," katanya.
Haryadi mengajak masyarakat untuk menjaga fasilitas yang sudah dibangun tersebut. Terlebih, di masa adaptasi kebiasaan baru ini harus diterapkan secara konsisten terkait kebiasaan menjaga kebersihan pasar dan menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Sebab, aspek perilaku masyarakat juga turut memberikan andil merubah paradigma pasar tradisional yang dahulu kental dengan suasana kotor, dan tidak terawat. Maka, saat ini kita memasuki era adaptasi kebiasaan baru di pasar tradisional," ujarnya.