REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Pemkab Bangkalan, Jawa Timur, terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka terbatas sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Penghentian menyusul makin banyaknya warga yang terkonfirmasi terpapar virus corona jenis baru (Covid-19).
"KBM tatap muka terbatas yang kami hentikan di delapan kecamatan, yakni di wilayah yang masuk kategori parah dalam penyebaran Covid-19," kata Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan Jupri Kora di Bangkalan, Ahad (6/12).
KBM tatap muka terbatas di delapan kecamatan itu, menurutnya telah dihentikan sejak tanggal 2 Desember 2020 hingga batas waktu yang tak ditentukan. Ia menjelaskan, kedelapan kecamatan itu antara lain Kecamatan Konang, Kokop, Geger, Klampis, Tanjung Bumi, Galis dan Kecamatan Tanah Merah.
Jumlah total lembaga pendidikan tingkat SD dan SMP yang dijadikan sampel uji coba KBM tatap muka terbatas di delapan kecamatan itu sebanyak 16 sekolah. "Namun, karena perkembangan kasus semakin mengkhawatirkan, maka berdasarkan hasil rapat koordinasi, ditutup saja dulu, dan siswa kembali belajar secara daring," katanya, menjelaskan.
Sebelumnya Humas Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Pemkab Bangkalan Agus Sugiyanto Zein menyatakan, perkembangan kasus baru COVID-19 di Kabupaten Bangkalan dalam sepekan terakhir memang cukup pesat. Bahkan, dalam sehari, ada sebanyak 6 hingga 8 orang warga Bangkalan yang terkonfirmasi terpapar Covid-19.
"Atas dasar itu, maka Satgas Covid-19 merekomendasikan agar semua jenis kegiatan yang berpotensi menjadi media penyebaran Covid-19 untuk sementara waktu dihentikan, demi untuk kebaikan bersama," katanya.
Salah satu media yang berpotensi bisa menyebabkan penularan adalah sekolah. Karena itu, sebagai bentuk antisipasi, Satgas Covid-19 Bangkalan menyarankan agar KBM tatap muka terbatas dihentikan.
Jumlah warga Bangkalan, Jawa Timur yang terkonfirmasi terpapar Covid-19 hingga tanggal 5 Desember 2020 sebanyak 732 orang, dan sebanyak 606 orang diantaranya telah dinyatakan sembuh. Tokoh publik yang juga terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 di Kabupaten Bangkalan adalah Rektor Universitas Trunojoyo Bangkalan Dr Moh Syarif.