Jumat 04 Dec 2020 17:53 WIB

Jamiat Khair Gelar Seminar Hadirkan Profesor Asal Jepang

Jamiat Khair bertekad mengembangkan pendidikan dengan mengundang ilmuan dunia

Rep: Rossi Handayani/ Red: Sammy Abdullah
Kata Allah dalam Baghavad Gita berbahasa Arab
Foto: Menachem Ali
Kata Allah dalam Baghavad Gita berbahasa Arab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi pendidikan tertua di Indonesia, Jamiat Khair menggelar seminar pembahasan tentang bahasa Arab dengan mengundang pembicara sejumlah pakar internasional pada Jumat (4/12). Program ini bertajuk Yaumul Arabiyyah mengundang profesor Kazuhiro Arai dari Keio University, Jepang. 

Dalam acara itu, profesor Arai menyampaikan pembahasan sesuai kepakarannya terkait budaya masyarakat Arab. Program manajer dari Direktorat Madrasah Jamiat Khair, Alwi Bin Smith mengatakan acara ini jadi bagian dari upaya memperkaya pengetahuan dan penelitian seputar bahasa Arab.
 
"Madrasah Jamiat Kheir adalah forum pembelajaran bahasa Arab dalam bentuk percakapan yang dikemas dalam forum diskusi, menghadirkan seorang narasumber tamu (biasanya warga negara asing) yang menggunakan bahasa Arab dalam kegiatannya sehari-hari," kata Alwi dalam keterangan tertulisnya kepada Republika pada Jumat.
 
Program yang digagas organisasi Jamiat Khair dan Rabithah Alawiyah ini dilaksanakan dalam dua format. Pertama yakni format pekanan, yang digelar pada tingkat unit sekolah masing-masing di dalam lingkup organisasi Jamiat Khair.
 
Selain itu, program juga memiliki format bulanan yang akan mengundang pembicara dari peneliti dan profesor dari sejumlah negara. Acara digelar secara daring dan diikuti seluruh anggota pendidikan Jamiat Khair.
 
Adapun Jamiat Khair merupakan organisasi pendidikan yang telah berdiri sejak 1901. Orgnaisasi yang menjadi sayap pendidikan ormas Habaib Se-Indonesia, Rabithah Alawiyah tercatat pernah beranggotakan sejumlah tokoh nasional seperti KH Achmad Dahlan dan HOS Cokroaminoto. 
 
Sebagai pionir pendidikan di Indonesia, Jamiat Khair bertekad untuk terus mengembangkan penelitiannya dengan melibatkan sejumlah ahli bahasa Arab dunia. 
 
"Rencananya pada bulan depan seminar akan mengundang pakar dari Maroko," ucap Alwi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement