Jumat 04 Dec 2020 16:55 WIB

Wiku Sebut Dua Penyebab Kasus Harian Covid Capai 8.369 Kasus

Jumlah positif Covid-19 menembus rekor 8.369 kasus pada Kamis (3/12).

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Foto: BNPB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kasus harian virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) pecah rekor 8.369, Kamis (3/12) kemarin. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebutkan ada dua penyebab kasus harian Covid-19 sempat diatas 8.000 yaitu penularan masih tinggi dan integrasi data kasus daerah dan pusat.

"Kasus harian Covid-19 yang sempat 8 ribu lebih kemarin disebabkan dua hal. Pertama tingkat penularannya masih tinggi dan kedua sedang ada sinkronisasi data antara pusat dan daerah," kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat berbicara di konferensi virtual BNPB bertema Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan, Jumat (4/12) sore.

Baca Juga

Wiku menambahkan, penularan Covid-19 memang meningkat akhir-akhir ini. Terutama, setelah momen liburan 28 Oktober sampai 1 November kemarin.

Dia menjelaskan, jika berkaca momen liburan peringatan sebelumnya, seperti peringatan kemerdekaan maka kenaikan kasus 10-14 hari kemudian dan bisa bertahan satu hingga dua pekan. Bahkan, dia melanjutkan, kenaikan kasus antara 50 sampai 100 persen.

"Selalu polanya seperti itu dan semakin ke sini, kenaikan kasusnya semakin menggila," ujarnya.

Persoalan kedua, dia menambahkan, beberapa daerah mengalami kesulitan memasukkan data kasus sehingga terakumulasi. Ia menyontohkan Papua yang selama ini kasusnya nol kemudian baru memasukkan data per 19 November hingga 3 Desember yaitu sebanyak 1.700 lebih kasus.

"Indonesia adalah negara yang besar, sehingga kalau mengintegrasikan seluruh data realtime membutuhkan waktu," katanya.

Oleh karena itu, ia lagi-lagi menekankan pentingnya protokol kesehatan diterapkan. Kendati demikian, Wiku mengakui, belum semua memahami dan melakukannya. Banyak masyarakat yang belum menjalankan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci muka, dan menjaga jarak sehingga efektivitas penerapan protokol kesehatan belum berjalan dengan baik.

"Apalagi pandemi virus ini sudah berjalan cukup lama 9 bulan, pasti terjadi kejenuhan," ujarnya.

Sebelumnya, Indonesia kembali mencatat rekor penambahan harian kasus positif Covid-19. Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis (3/12), ada penambahan 8.369 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Angka tersebut merupakan penambahan paling tinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement