Sabtu 05 Dec 2020 00:23 WIB

Wapres Ajak Insan Humas Sukseskan Vaksinasi Covid-19

Perhumas Indonesia diminta ikut menyukseskan program nasional vaksinasi Covid-19

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Maruf Amin (tengah) bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) dan Bupati Kabupaten Bekasi Eka Supriatmaja (kanan) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Wakil Presiden Maruf Amin (tengah) bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) dan Bupati Kabupaten Bekasi Eka Supriatmaja (kanan) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia ikut menyukseskan program nasional vaksinasi Covid-19. Ma'ruf berharap humas menjalankan fungsinya menguatkan komunikasi ke masyarakat luas dalam meningkatkan kepercayaan dan optimisme masyarakat di masa pandemi Covid-19.

"Mari bersama-sama kita dukung upaya kita bersama dalam menyukseskan program vaksinasi nasional, dengan menumbuhkan tingkat kesadaran dan keyakinan masyarakat akan manfaat vaksin, serta terus menyemarakkan semangat #VaksinasiUntukNegeri," ujar Ma'ruf saat meresmikan pembukaan Konvensi Nasional Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) secara virtual, Jumat (4/12).

Ma'ruf juga meminta insan humas sebagai ujung tombak informasi pemerintah, lebih tanggap dan tangkas dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin dinamis. Termasuk, lebih adaptif dan inovatif dalam merespon situasi krisis akibat pandemi Covid-19.

"Seperti situasi krisis pandemi saat ini, insan humas perlu meningkatkan kemampuan responnya dalam mengatasi pandemi Covid-19 itu sendiri, maupun dampak yang disebabkan pandemi Covid-19 terhadap profesi Humas," kata Ma'ruf.

Karena itu, ia menilai perlunya langkah-langkah inovatif melalui pemanfaatan teknologi digital dalam mendorong kinerja dan fungsi kehumasan menjadi lebih baik. Sebab, adanya pengembangan teknologi digital seperti kecerdasan artifisial serta alat-alat analisis digital lainnya, para profesional humas dimungkinkan untuk melakukan pemantauan yang lebih awal untuk memitigasi krisis kehumasan yang akan datang.

Sehingga, insan humas dalam menghadapi situasi krisis menjadi lebih terukur dan dampak yang diproyeksikan juga dapat diatasi secara maksimal.

“Ruang-ruang digital juga memberikan lebih banyak potensi inovasi yang dapat dimanfaatkan para profesional kehumasan untuk mempertahankan relevansi serta pengaruh institusi-institusi ini di era global," ujarnya.

Selain itu, Ma'ruf menilai kerja kolaboratif juga sangat diperlukan untuk menjawab perubahan yang terjadi, utamanya dalam mendukung mewujudkan sinergitas antara organisasi, baik pemerintah maupun swasta.

Ia mengatakan, apabila selama ini insan humas lebih berfokus membangun komunikasi dengan organisasi serumpun, maka ke depan diharapkan dapat membuka ruang kolaborasi dengan organisasi lintas sektor untuk menjawab semua tantangan zaman.

"Saya berharap konvensi ini dapat memfasilitasi munculnya pemikiran-pemikiran baru, untuk mendorong transformasi peran profesi kehumasan dalam merespon fenomena resiko-resiko yang belum bisa diprediksi, seperti situasi pandemi Covid-19 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement