Kamis 03 Dec 2020 07:37 WIB

Bakal Terima 2,2 Juta Vaksin, Dinkes DIY: Data Fleksibel

Jumlah tersebut dapat berkurang atau bertambah.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
 Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembayun Setjaningastutie
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembayun Setjaningastutie

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- DIY akan mendapatkan jatah vaksin Covid-19 sebanyak 2,2 juta vaksin untuk tahap pertama. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan, data ini masih terus diproses.

"Kita sedang memproses 2,2 juta vaksin, itu data fleksibel dan terus berjalan," kata Pembayun di Yogyakarta, Rabu (2/12).

Walaupun begitu, jumlah tersebut dapat berkurang atau bertambah. Hal ini nantinya berdasarkan kebutuhan di DIY, terlebih kenaikan kasus Covid-19 di DIY masih terus menunjukkan angka yang signifikan.

"Bisa juga kalau besok data kita berkurang, maka akan ditambah lagi. Kita semua masih berharap (segera dilakukannya vaksinasi), tapi vaksin masih dalam trial (evaluasi uji klinis)," ujarnya.

Pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat terkait vaksinasi. Namun, pihaknya sudah mempersiapkan kriteria yang akan mendapatkan vaksinasi.

"Tidak hanya umur 18 sampai 59 tahun (yang mendapatkan vaksin), tapi juga mereka yang tidak punya komorbid. Terus, saat akan dilaksanakan vaksinasi, dia tidak memiliki penyakit infeksi. Tiga kriteria ini minimal yang harus dipegang," jelasnya.

Seperti diketahui, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY sendiri telah melakukan persiapan terkait vaksinasi Covid-19. Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah membuat peta jalan (roadmap) terkait vaksinasi ini.

"Sudah kita persiapkan," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih.

Berty menyebut, persiapan ini dilakukan sembari menunggu arahan dari Kemenkes. "Untuk SDM dan fasilitas lainnya (sudah dipersiapkan) sesuai program imunisasi rutin yang sudah berjalan selama ini, sambil menunggu arahan dari Kemenkes," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement