REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Tiga orang yang sedang mengerjakan proyek saluran irigasi di Desa Bokong, Kecamatan Tabenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas seketika. Ketiganya disambar petir.
"Ada tiga orang pekerja proyek yang meninggal dunia akibat sambaran petir di Desa Bokong, Kecamatan Tabenu," kata Kapolres Kupang, AKBP Aldinan RJH Manurung melalui Perwira Urusan Hubungan Masyarakat (Paur Humas) Polres Kupang Aipda Randy Hidayat, Selasa (1/12).
Menurut Randy, peristiwa itu terjadi saat tujuh orang pekerja sedang mengerjakan proyek saluran irigasi di Dusun Sanenu, Desa Bokong, Kecamatan Tabenu, Selasa siang sekitar pukul 12.00 WiITA. Saat itu area tersebut sedang diguyur hujan.
Dalam peristiwa itu tiga orang pekerja meninggal dunia di tempat kejadian dengan kondisi tubuh mengalami luka bakar akibat sambaran petir. Ketiga korban yang meninggal dunia, yaitu Matias Morreira (35 tahun), Edemundo DCD Concecao (20), dan Herman Da Conceicai Kusmao (18).
Selain itu, kata Randy, ada empat pekerja proyek lainnya yang mengalami luka-luka bakar akibat sambaran petir dan sedang dalam perawatan intensif di RSUD SK Lerik, Kota Kupang. Keempat pekerja itua adlah Carlos Soares (59), Antonio da Conceicao (24), Antoni Marqez (40), dan Manuel Soares (22).
"Empat warga yang mengalami luka-luka bakar dan pendarahan pada bagian telinga akibat sambaran petir masih dalam perawatan intensif di RSUD SK Lerik Kota Kupang," kata Randy.